Keluarga Korban Crane Maut Tagih Janji Raja Saudi

Jumat, 10 Februari 2017 – 13:48 WIB
Tragedi crane jatuh di Masjidil Haram pada September 2015 lalu. Foto: Ist

jpnn.com - jpnn.com - Santunan kepada keluarga dan ahli waris korban jatuhnya crane di Masjidil Haram, tahun 2015 lalu belum jelas. Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi sudah menjanjikan akan memberikan santunan kepada ahli waris korban dari peristiwa tersebut.

Duskarno, keluarga korban crane asal Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, masih berharap janji yang pernah disampaikan langsung Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud itu benar-benar direalisasikan.

BACA JUGA: Raja Arab Agendakan Bertemu Rizieq? Menag Bilang...

"Sampai sekarang saya belum mendapat kabar soal kapan pencairan itu akan dilakukan," kata Duskarno di rumahnya, Kamis (9/2).

Dalam peristiwa pada Jumat 11 September 2015, banyak jamaah haji Indonesia, termasuk istri Duskarno, Iti Rastiwi Darmini, turut menjadi korban.

BACA JUGA: Selfie di Depan Kabah Diperdebatkan, Dianggap Ganggu Jamaah Lain

Pasca peristiwa itu, Pemerintah Arab Saudi berjanji akan memberikan santunan sebesar 1 juta riyal atau setara dengan Rp3,5 miliar bagi semua korban meninggal.

"Kalau ada kabar kapan pencairan, pasti infonya akan tersebar, karena ini kejadian internasional, engga hanya menimpa haji asal Indonesia saja tapi haji dari negara lain juga ada," bebernya.

Duskarno mengaku belum mengetahui jika Indonesia akan kedatangan Raja Arab pada awal Maret nanti. Meski demikian, selain membahas kerjasama antar dua negara, kedatangan Raja Arab itu diharapkan juga membahas tentang santunan bagi korban crane.

"Kalau rencana di Indonesia betul selama 9 hari, mudah-mudahan itu bukan hanya membahas kerjasama antar negara saja tapi juga dibahas soal santunan karena saya pun sangat mengharapkannya," ujarnya.

Sejauh ini pihak bank juga menyatakan belum memberitahukan kapan ada pencairan santunan untuk korban crane. Namun ia mendapat bocoran kalau uang santunan akan dikirim ke rekening almarhum di BNI Syariah cabang Dago, dan pihak bank sangat berharap pihak keluarga tidak menutup rekening di bank tersebut.

"Kalau bukti berupa berkas-berkas sudah ada di BNI Syariah, kalau sudah pasti akan pencairan, pihak bank pasti menyampaijan informasi itu pada saya," lanjutnya.

Duskarno menambahkan, jika pencairan santunan sudah beres, uangnya akan disisihkan untuk menyumbang pembangunan masjid di kampung halaman almarhum istrinya di Kuningan.

"Istri saya asli Desa Puncak di Kabupaten Kuningan, di desanya sekarang belum ada masjid. Insyallah nanti uang hasil pencairan dibelikan tanah dan membangun masjid di sana," pungkasnya.(esn/din)

 


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler