Insiden Lion Air JT 610

Keluarga Rudi: Walaupun Tidak Utuh Kami sudah Ikhlas

Selasa, 06 November 2018 – 10:31 WIB
Keluarga masih terus menunggu kabar tentang Rudi Lumbantoruan, salah seorang penumpang pesawat Lion Air JT610. Foto: Dzulfadli Tambunan/MSG

jpnn.com, MEDAN - Dewi Marlina Manik, 38, berharap tim Basarnas segera menemukan jasad Rudi Lumbantoruan, suaminya yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Dia dan keluarga berharap ayah dari Quinsah dan Unggul warga Kecamatan Pandan itu dibawa pulang meski kondisinya tak utuh lagi.

Seperti diketahui, hingga kini masih banyak jenazah korban Lion Air JT-610 yang belum terindentifikasi dan ditemukan. Hal itu membuat keluarga korban menjadi was-was.

BACA JUGA: TNI AL Juga Berhasil Evakuasi ELT Pesawat Lion Air JT-610

Menurut adik kandung Rudi, Susi Lumbantoruan, 35, yang dihubungi New Tapanuli (Jawa Pos Group), Senin (5/11) siang, kabar tentang keberadaan Rudi belum juga didapatkan.

Disebutkan, Dewi juga masih terus berada di Jakarta dan menunggu perkembangan informasi pencarian terhadap suaminya. Sebelumnya, sampel darah kedua anak Rudi, yakni Quinsah dan Unggul juga telah diserahkan kepada petugas.

BACA JUGA: Perempuan Penyelam Ini Cerita Kondisi Korban Lion Air

“Sampai saat ini kita belum dapat kabar. Kakak ipar saya (istri Rudi, red) masih tetap menungu di Jakarta,” kata Susi.

Terkait akan dikebumikan di mana jika jenazah Rudi teridentifikasi, wanita beranak tiga yang berprofesi sebagai bidan ini belum bisa memastikan.

BACA JUGA: 47 ASN Korban Lion Air Akan Terima Santunan dari Taspen

Dia hanya menegaskan jenazah Rudi harus dibawa ke Tapanuli Tengah, walaupun dalam kondisi tidak utuh sekalipun.

“Yang paling utama ditemukan dulu. Walaupun tidak utuh kita sudah ikhlas kok,” jawabnya.

Sedikit didesak untuk memastikan lokasi pemakaman Rudi, warga Jalan Sutan Singengu Kelurahan Pandan Wangi, Tapteng, ini hanya menyebutkan dua lokasi; Tapanuli Tengah dan kampung halaman Rudi di Siborongborong, Tapanuli Utara.

Namum saat disinggung tentang hak-hak yang akan diterima ahli waris, baik dari perusahaan Lion Air maupun dari perusahaan tempat Rudi bekerja, Susi tidak mau berkomentar terlalu jauh.

“Nanti jika jenazah sudah tiba di Tapteng, di situ akan kita musyawarahkan dengan pihak keluarga lainnya. Kita hanya fokus untuk itu, yang lainnya nantilah itu,” timpalnya.

Sebagaimana diketahui, perusahaan penerbangan Lion Air memfasilitasi pertemuan antara tim SAR gabungan dengan keluarga penumpang pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.

Pertemuan yang diinisiasi oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dilakukan di Ballroom Teluk Jakarta, Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11).

Pertemuan itu terkait penjelasan proses evakuasi dan pencarian Lion Air JT-610, serta kondisi yang ada di lokasi tempat jatuhnya pesawat tersebut.

Hingga, Senin (5/11), pihak rumah sakit Polri Kramat Jati telah menerima sebanyak 138 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Untuk perkembangan identifikasi jenazah masih menunggu hasil pemeriksaan dari DNA, dan hingga saat ini telah terindentifikasi 7 jenazah yaitu 3 perempuan dan 4 laki-laki.

Sementara Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan bahwa informasi terakhir, Lion Air menerima informasi dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) bahwa operasi pencarian dan evakuasi diperpanjang selama tiga hari.

Pada Minggu (4/ 11) pukul 21.00 WIB, Lion Air menerima konfirmasi terkait evakuasi 34 kantong jenazah, sehingga total terbaru sudah ada 138 kantong jenazah yang ditemukan.

Rinciannya, pada 3 November ada 34 kantong, 2 November delapan kantong, 1 November sembilan kantong, 31 Oktober delapan kantong, 30 Oktober 24 kantong, 29 Oktober 24 kantong.

Proses identifikasi (Disaster Victim Identification) di RS POLRI tetap dilakukan. Tim DVI Polri pun telah memberikan konfirmasi hasil identifikasi 14 jenazah pada Minggu (4/11).

Adalah jenazah atas nama Dodi Junaidi, Muhammad Nasir, Janry Efriyanto Sianturi, Karmin, Harwinoko, Verian Utama, Rohmanir Pandi Sagala.

Sebelumnya pada Sabtu (3/11), jenazah yang teridentifikasi atas nama Fauzan Azima, Wahyu Susilo, Endang Sri Bagus Nita; Jumat (2/11) Chandra Kirana, Monni dan Hizkia Jorry Saroinsong, serta pada Rabu (31/10) Jannatun Shintya Dewi.(jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada 13 Jenazah Lagi Teridentifikasi, Ini Daftarnya


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler