Kelulusan UN Dikawal Aparat

Jumat, 25 Mei 2012 – 09:53 WIB

TASIK– Sebanyak 169 personel gabungan disiapkan untuk mengamankan prosesi pengumuman kelulusan UN yang rencananya dilaksanakan besok (26/5). Pengamanan ini untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi konvoi kendaraan dan corat-corat oleh para pelajar usai pengumuman kelulusan.

Personel gabungan terdiri dari Polres Kota Banjar, Kodim 0613 Ciamis, Batalyon 323 Raider, Sub Denpom Kota Banjar, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan petugas Disdikpora.
Persiapan pengamanan UN dikemukakan Kabagops Polres Banjar Kompol Najmudin ketika rapat koordinasi dengan Disdikpora di ruang rapat mapolres, Kamis (24/5).

Dalam rapat yang dipimpin kapolres AKBP Sambodo Purnomo Yogo dan dihadiri Kabid Dikmen Disdikpora Drs Engkos Koswara ini, Najmudin menjelaskan personel yang akan dilibatkan dalam pengamanan UN akan diplot di lima titik.

Kelima titik itu masing-masing, Perbatasan Tugu Batas Purwaharja akan ditempatkan sebanyak 42 petugas, Perbatasan Jabar-Jateng Cijolang ditempatkan 41 petugas, Langensari 31 petugas dan Perbatasan Batulawang 30 petugas, dan Perempatan SPBU Gardu Pintusinga 30 petugas.

“Petugas patroli juga kita giatkan di dalam kota. Semua ini sebagai upaya preventif untuk menghindari aksi-aksi pelajar yang melakukan euphoria berlebihan, baik dari dalam maupun dari luar Kota Banjar,” tegasnya.

Lebih lanjut, Najmudin mengatakan, pada hari H pengumuman kelulusan, polisi juga akan patroli keliling Kota Banjar. Terutama di daerah yang menjadi tujuan pelajar, seperti Lapang Patroman, Lapang Bhakti dan tempat berkumpul lainnya.

Patroli polisi itulah yang akan membubarkan jika mendapati ada pelajar yang berkeliling kota dengan kendaraan alias konvoi. ”Jika ada yang terlihat perkumpulan (bergerombol, red) maka kita akan bubarkan, sebelum perkumpulan tersebut menjadi lebih banyak lagi,” jelas dia.

Ditanya kenapa konvoi kelulusan dilarang, Najmudin menjelaskan, pertimbangan utama adalah faktor keamanan dan keselamatan pelajar maupun pengguna jalan lainnya. Pasalnya setiap kali konvoi kelulusan, pelajar sering kali mengabaikan keselamatan, misalnya tidak memakai helm.

”Kami hanya mencegah terjadinya laka lantas. Sebab mereka kan masih muda dan labil, mudah terpancing emosinya terlebih jika sedang berada dalam gerombolannya,” ucap Najmudin.

Saat pengumuman kelulusan tahun lalu, pihaknya juga menerapkan metode serupa dan ternyata berhasil. Saat itu, perayaan berjalan dengan aman tanpa adanya laka lantas.
”Tahun lalu nihil laka lantas. Kami berpedoman lebih baik mencegah daripada mengobati,” ujarnya.

Sementara itu, di hadapan peserta rakor, Kabid Dikmen Drs Engkos Koswara menjelaskan, teknis pengumuman kelulusan UN diserahkan kepada sekolah masing-masing. Namun demikian, sejak jauh-jauh hari Disdikpora telah mengedarkan surat yang berisi tentang imbauan agar pengumuman UN dilakukan sedemikian rupa untuk menghindari adanya aksi corat-coret maupun konvoi pelajar.

Dijelaskan Engkos, poin imbauan yang telah dikeluarkan Disdikpora diantaranya berisi, pada saat pengumuman siswa mengenakan baju koko, sebelum dilakukan pengumuman para siswa dianjurkan secara bersama-sama menggelar sujud syukur. “Melalui sekolah kami mengimbau agar pakaian seragam siswa dikumpulkan untuk kemudian kita sumbangkan kepada mereka yang membutuhkan. Ini dikoordinir oleh sekolah masing-masing,” ujarnya.

Engkos menambahkan, pengumuman kelulusan besok diperkirakan akan dilakukan pada pukul 13.00. Hal ini karena sebelum pengumuman, pihaknya terlebih dahulu akan menggelar rapat pelulusan bersama para kepala sekolah, sehingga jam rawan kemungkinan akan terjadi setelah pukul 13.00.

“Besok (hari ini, red) kami akan rapat di provinsi untuk menerima hasil pelulusan UN tahun 2012. Kami berharap pengumuman tahun ini tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya. (kun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 206.678 Siswa Nekat Daftar SNMPTN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler