BOGOR - Ramadan sudah di depan mata. Namun pekerja seks komersial (PSK) di Bogor masih nekad keluyuran. Alhasil, mereka pun diringkus petugas Satpol PP pada sebuah operasi gabungan bersama Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans), Kamis (19/7) dini hari.
Sedikitnya tujuh PSK dan tiga waria diangkut petugas dalam operasi itu. Di antara tujuh PSK yang terjaring, ada satu PSK tunawicara (bisu) yang masih di bawah umur.
Mereka terjaring di beberapa lokasi yang menjadi target operasi. Di Jalan Kapten Muslihat misalnya, petugas mendapatkan tiga PSK yang sedang menunggu pelanggan.
Operasi berlanjut ke kawasan Tugu Kujang. Lagi-lagi petugas menjaring tiga PSK plus satu waria. Terakhir, di Jalan Raya Tajur, satu wanita dan dua waria diangkut petugas.
Petugas sempat mencurigai salah seorang ibu-ibu di Jalan Pajajaran. Ibu-ibu itu hampir terjaring, namun setelah memberikan keterangan sambil menangis, petugas kemudian melepasnya. Ia mengaku baru bekerja di pabrik dan hendak pulang ke rumah.
PSK dan waria yang terjaring kemudian dibawa ke kantor Disnakersostrans untuk didata dan diberikan pembinaan. Kepala Disnakersostrans Bambang Budiarto mengatakan, PSK dan waria yang terjaring kali ini akan dibawa ke Panti Rehabilitasi Marga Rahayu, Cibadak. "Sebagian akan dibawa ke Pasar Rebo," ujarnya.
Bambang menargetkan tiap tahunnya harus ada penurunan jumlah PSK. "Kita sekarang bergerak dengan sistem Nongol Sikat (Nokat). Selain para PSK ini, pria hidung belang juga harus diberikan pelajaran," tegasnya.
Sementara Kabid Gaperda Satpol PP Priyatna Syamsyah mengatakan, PSK merupakan penyakit masyarakat yang harus diberantas. Pihaknya pun mengagendakan operasi rutin selama Ramadan.
"Tidak hanya di bulan Ramadan, operasi juga akan terus dilakukan di bulan-bulan lainnya. Dalam setahun ini kita coba menekan keberadaan mereka," pungkasnya.(abe/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Puasa, Polda Metro Jaya Gelar Operasi Patuh
Redaktur : Tim Redaksi