JAKARTA - Berdirinya kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford, Inggris, hendaknya dijadikan bahan bagi Pemerintah Indonesia untuk mengevaluasi kemampuan para diplomatnya di luar negeri. Sebab, para diplomat RI di luar negeri dianggap kurang aktif dalam menggalang opini positif tentang Papua.
Wakil Ketua Komisi I DPR yang membidangi pertahanan dan luar negeri, TB Hasanuddin, mengungkapkan, dirinya mendapat informasi bahwa OPM juga tengah berupaya membuka kantor perwakilan di Jerman. Menurutnya, upaya OPM membuka perwakilan di Inggris dan tak lama lagi Jerman itu memang seolah tak ada halangan.
"Ini menunjukan bahwa kemampuan diplomatik Indonesia dalam membentuk opini di luar negeri memang sangat rendah dan keteteran. Coba bandingkan, di dua negara itu kita menempatkan puluhan diplomat, atase dan pejabat teras lainnya termasuk atase pertahanan dan perwakilan dari BIN. Tapi malah kalah oleh seorang Benny Wenda," kata Hasanuddin, Minggu (5/5).
Benny Wenda merupakan seorang kepala suku di Lembah Baliem yang pernah didakwa melakukan penyerangan di Abepura pada 2002. Insiden itu menewaskan seorang anggota Polri.
Benny kemudian kabur ke Papua Nugini untuk bertemu istrinya di kamp pengungsian. Hingga akhirnya, Benny pada 2003 mendapat suaka dari Pemeirntah Inggris dan terus berkampanye soal kemerdekaan Papua.
Sayangnya, kata Hasanuddin, ternyata Benny yang baru mulai menggalang massa dan opini di Eropa sejak 2010 lalu justru lebih diterima publik. "Padahal Benny ini bergerak sendirian tanpa staf dan tanpa dukungan logistik yang memadai," ucap Hasanuddin.
Karenaya bekas Sekretaris Militer Kepresidenan itu mengharapkan pemerintah makin fokus dalam menyelesaikan masalah Papua. Hasanuddin menyebut tiga solusi komprehensif tentang Papua yang bisa ditempuh pemerintah.
"Pertama penyelesaian masalah politik dan ekonomi di Papua sendiri agar tidak jadi bulan-bulanan opini publik internasional. Kedua menyelesaikan masalah pasukan bersenjata OPM. Dan ketiga, menghadapi opini politik dan opini publik di luar negeri," cetus politisi PDI Perjuangan itu.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Hadirkan Dahlan Iskan, Rela Menginap di Stasiun
Redaktur : Tim Redaksi