Kematian Akibat Serangan Jantung Semakin Meningkat

Rabu, 10 Oktober 2012 – 17:41 WIB
CEK DARAH - PT Pfizer Indonesia bersama RSJ Harapan Kita menggelar “Cek Kolesterol Gratis” di Jakarta, Rabu (10/10). Acara ini menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat akan bahaya serangan penyakit jantung. Foto: Ist/JPNN
JAKARTA - Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN) menyebutkan bahwa dalam 10 tahun terkahir angka kematian akibat Penyakit Jantung Koroner (PJK) cenderung mengalami kenaikan. Tahun 1991, angka kematin akibat PJK sebesar 16 persen. Angka itu meningkat menjadi 26,4 persen pada tahun 2001. Diperkirakan, angka kematian akibat PJK mencapai 53,5 per 100 ribu penduduk di Indonesia.

"Kolesterol tinggi merupakan "silent killer" atau pembunuh tersembunyi yang sering tidak disadari. Kandungan kolesterol yang tinggi dalam tubuh kerap tak dirasakan, padahal dampaknya mematikan," kata Dr dr Ari Fahrial Syam, dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/10).

Ari menjelaskan kolesterol berlebih yang menumpuk pada pembuluh darah akan membuat saluran itu menyempit, terus menyempit, hingga akhirnya pembuluh darah buntu yang bisa menyebabkan kematian secara mendadak.

"Kalau yang mengalami penyempitan pembuluh yang mengalirkan darah ke jantung bisa menyebabkan penyakit jantung koroner, kalau pembuluh darah di otak menyebabkan stroke, lumpuh separuh badan, dan kematian mendadak," jelasnya.

Karenanya, sambung Ari, kadar kolesterol dalam tubuh harus dicek secara rutin dan jangan disepelekan, kolesterol tinggi tak hanya menyerang orang-orang gemuk, sebab orang bertubuh kurus pun bisa tinggi kadar kolesterolnya.

"Cek kolesterol secara rutin memang efektif mengantisipasi kadar kolesterol berlebih, dan kalaupun ternyata sudah tinggi bisa diupayakan cara pengobatan dan terapi untuk menurunkan kadar kolesterol," ungkap Ari.

Sementara itu, Selly Kartika, Marketing Director PT Pfizer Indonesia menambahkan Jantung koroner merupakan salah satu penyakit pembunuh yang paling ditakuti di seluruh dunia dan banyak menyerang usia produktif.Terbutkti, 80% persen kematian karena jantung mendadak

Menurut Selly, edukasi dini dan pencegahan akan bahaya penyakit jantung perlu ditingkatkan. Pasalnya, ada beberapa faktor resiko yang membuat penyakit ini timbul diantaranya gaya hidup sehat, kolestrol, dan tekanan darah.

Karenanya, dalam rangka mengedukasi masyarakat agar dapat terhindar dari penyakit yang mematikan ini Pfizer menggelar kepedulian melalui kegiatan "Cek Kolesterol Gratis” untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kolesterol di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta.

Kolesterol merupakan salah satu dari faktor-faktor penyebab penyakit jantung yang terkenal dengan silent killer. "Karena pasien tidak merasakan apa-apa bila total kolesterolnya di atas ambang batas tetapi ini beresiko," ungkapnya.

Kegiatan ini, sambung Selly merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat khususnya dalam hal mendukung pemerintah mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat berkelanjutan.

“Selain mengajak masyarakat untuk memperhatikan kesehatannya, kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pfizer kepada masyarakat untuk senantiasa berbagi informasi tentang kesehatan," imbuhnya.(fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapan Baru untuk Pria Mandul

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler