Kembali ke Jalan Ulama, PPP DKI Minta Maaf Pernah Mendukung Ahok

Senin, 31 Januari 2022 – 21:48 WIB
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta Najmi Mumtaza Rabbany alias Gus Najmi bersama Gubernur Anies Baswedan. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemilu 2019 adalah mimpi buruk yang ingin segera dilupakan segenap kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bagaimana tidak, PPP mencatatkan perolehan kursi terburuk sepanjang sejarahnya pada pesta demokrasi tersebut.

Saat ini partai yang lahir pada era Orde Baru itu hanya punya 19 kursi di DPR RI, urutan paling buncit di antara 9 parpol penghuni parlemen.

BACA JUGA: Hadiri Acara PPP di Yogyakarta, Anies Baswedan Berangkat naik Kereta

Di tingkat daerah pun jumlah legislator PPP menyusut, termasuk di Provinsi DKI Jakarta.

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah DKI Jakarta Najmi Mumtaza Rabbany menyebut partainya tengah dilanda krisis elektoral dan paceklik politik.

BACA JUGA: Nobatkan Anies Tokoh Persatuan dan Pembangunan, PPP DKI Singgung Era Ahok

"Hal tersebut salah satunya disebabkan karena PPP meninggalkan para ulama, bahkan kebijakannya dianggap berseberangan dengan para ulama," kata pria yang akrab disapa Gus Najmi itu dalam acara istighosah dan doa bersama untuk Almarhum Haji Lulung di Jakarta, Minggu (30/1) malam.

Pilihan politik yang disebutnya berseberangan dengan para ulama adalah keputusan mendukung Basuki T Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI 2017.

BACA JUGA: Soal Calon Kepala Otorita IKN, Baidowi PPP Merespons, Bukan Nama Ahok

Imbas dukungan kepada Ahok benar-benar terasa pada Pemilu 2019.

PPP ditinggal sejumlah tokoh kuncinya di ibu kota, termasuk Haji Lulung yang hijrah ke PAN.

Perolehan suara pun hancur lebur. Sepuluh kursi DPRD DKI Jakarta yang berhasil diraih pada pemilu sebelumnya menyusut jadi tinggal satu saja.

Untungnya, lanjut Gus Najmi, PPP kini kembali bergerak ke arah yang benar.

Dia mengatakan bahwa PPP di usia yang ke-49 tahun telah kembali menjadi benteng politik umat Islam sebagaimana cita-cita pendiriannya.

"Yakni menjadi partai politik yang memperjuangkan aspirasi kepentingan umat Islam, mengupayakan keadilan sehingga tidak ada saudara kita yang tertinggal dan menghadirkan laku politik Islam yang  rahmatan lil 'alamin," beber dia.

Untuk lebih menegaskan bahwa PPP telah kembali ke jalan yang benar, Gus Najmi menyampaikan permohonan maaf kepada para pemuka agama Islam di ibu kota.

"Saya mewakili pengurus dan kader PPP DKI Jakarta dengan hati yang tulus memohon maaf dan ampunan kepada para ulama, habaib dan seluruh umat Islam di wilayah DKI Jakarta. Kami terus memohon bimbingan dan dukungan dari para ulama dan habaib agar cita-cita mulia PPP terlaksana," ucap dia.

Lebih lanjut Gus Najmi mengajak seluruh kader dan simpatisan PPP di wilayah DKI Jakarta untuk ikut dalam hijrah politik ini.

"Kami mengajak semua untuk melakukan hijrah politik, kembali kepangkuan para ulama sebagai bentuk pertaubatan dan ikhtiar untuk memperbaiki diri," seru Gus Najmi. (dil/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler