Kembali Memanas, Wasekjen PBNU Sesalkan PKB yang Alergi Regenerasi Pimpinan

Jumat, 19 April 2024 – 11:38 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, H. Suleman Tanjung menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang lebih pas disebut tong kosong nyaring bunyinya. Foto: source for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, H. Suleman Tanjung menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang lebih pas disebut tong kosong nyaring bunyinya.

Pernyataan Suleman ini sebagai respons atas Sekjen PKB Hasanuddin Wahid dan Sekretaris PKB Jatim Anik Maslachah yang menyebut Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bak pepatah tong kosong nyaring bunyinya.

BACA JUGA: Menunggu Putusan MK, PBNU: Jangan Larut dalam Kebencian, Harus Move On

“Yang tong kosong itu pimpinan PKB. Coba bandingkan, Anies-Muhaimin di Jatim itu hanya 4 juta. Bandingkan saat Gus Ipul maju Pilgub, dapatnya 9 juta lebih,” kata Suleman dalan keterangnya, Jumat (19/4).

Diketahui, pada Pilpres 2024 kemarin Anies-Muhaimin di Jawa Timur hanya mendapatkan suara 4.492.652.

BACA JUGA: Menurut Ketua PBNU, Sejarah Pemilu Berulang, Soeharto Pakai TNI, Jokowi Gunakan Polri

Sedangkan Saifullah Yusuf saat pilgub Jatim 2018 berpasangan dengan Puti Guntur mendapatkan suara 9.076.014 atau lebih dari dua kali lipat suara yang didapatkan Muhaimin di Jatim.

Suleman menyebutkan jebloknya perolehan Anies-Muhaimin menjadi bukti bahwa para kiai-kiai NU sudah mengabaikan Muhaimin.

BACA JUGA: PBNU Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

Para kiai dan kekuatan NU, katanya, memang peduli kepada PKB, tetapi tidak dengan Muhaimin.

“Buktinya beberapa kiai dan bu Nyai NU itu all out untuk PKB. Lihat itu di bawah, kantong-kantong basis NU di TPS-TPS, mereka pilih PKB, tetapi untuk pilpres mereka ogah,” lanjutnya.

Menurut Suleman, harusnya para pimpinan PKB sadar diri bahwa regenerasi kepemimpinan di PKB adalah sebuah keniscayaan karena Muhaimin sudah terlalu lama menguasai PKB.

“Bayangkan, Muhaimin itu sudah 20 tahun lebih. PBNU saja sudah beberapa kali ganti Ketum, lah, ini PKB, partai yang didirikan NU kok seakan-akan ndak mau regenerasi. PKB itu bukan partai milik perorangan. PKB milik NU,” kata Suleman.

Dia menyebutkan karena PKB milik NU, sudah sewajarnya NU mengingatkan agar PKB segera melakukan regenerasi kepemimpinan. 

Suleman menjelaskan apa yang selama ini disuarakan Sekjen PBNU Gus Ipul adalah bentuk dari ajakan dan keprihatinan yang mendalam dari NU untuk PKB.

“NU tidak mungkin ngomong kalau PKB dalam keadaan baik-baik saja. Jadi kalau Sekjen PKB bilang anjing menggonggong, ya siapa anjingnya. Apa ndak kebalik?” pungkas Suleman.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler