Kembalikan Atlet ke KON

Selasa, 28 Oktober 2008 – 14:58 WIB
KUTA - Perjuangan atlet Indonesia di ajang Asian Beach Games I telah berakhir Minggu lalu (26/10)Meski gelar juara umum berhasil direbut, bukan saatnya untuk bersantai

BACA JUGA: Chris John Incar Las Vegas

Tahun depan SEA Games 2009 di Laos sudah menanti


Komandan kontingen Indonesia Djoko Pramono kemarin menyatakan bahwa para atlet kini dikembalikan ke Komite Olahraga Nasional (KON)

BACA JUGA: Marseille Gagal ke Puncak

Dia berharap kondisi puncak mereka selama di Bali bisa ditata ulang
Dengan demikian, mereka bisa tetap memberikan prestasi terbaik di even lain, termasuk SEA Games

BACA JUGA: Cristiano Ronaldo Borong FIFPro Award



"Kini semuanya saya serahkan kepada KONMereka harus bisa me-maintenance anak-anakDunia olahraga kita sedang berada di titik tertinggiIni gelar yang ditunggu-tunggu masyarakat IndonesiaJangan sampai peak anak-anak turun setelah ini," kata Djoko, Senin (27/10).

Fakta selama ABG menjadi acuan DjokoMenurut dia, apa yang diraih anak asuhnya sangat memuaskanPasalnya, mayoritas cabang olahraga bisa meraih hasil yang layak diacungi jempol.

"Hanya sedikit cabor yang gagal mendapatkan medaliContohnya bola tangan dan sepakbola pantaiHampir semua mendapatkan medaliTermasuk cabang olahraga yang sebenarnya tidak kita unggulkan, seperti Kabaddi maupun renang maraton," papar Djoko

Kegagalan di beberapa cabang olahraga tersebut tidak lantas membuat KON meminggirkan merekaSebaliknya, dengan kegagalan tersebut, KON harus lebih termotivasi untuk memajukan cabang itu.

"Kalau sudah gagal tapi malah ditinggalkan, justru semakin tertinggal dari negara lainSetelah mengetahui bahwa atletnya gagal, mereka harus berpikir untuk menemukan jalan keluarnya," usul Djoko.

Karena itu, dia mendesak KON lebih giat menghidupkan kegiatan di tingkat pengurus daerah (pengda)Pasalnya, atlet-atlet tersebut milik pengdaKON hanya memetik buah dari apa yang sudah dijalankan pengda.

"Nah, selama ini, setahu saya KON kurang giat menghidupkan pengda-pengda di IndonesiaMereka bisanya hanya memintaTapi, dukungan yang diberikan sangat minim," tambah Djoko.

Dukungan yang dimaksud pria asal Mojokerto, Jawa Timur, tersebut di antaranya masalah finansialBukan hanya pelit untuk pengda, Djoko merasa KON juga irit menggelontorkan dana untuk pelatnas.

"Pelatnas untuk ABG ini contohnyaPersiapan yang kita lakukan termasuk kurangSebab, kenyataannya kita kekurangan dana untuk menggelar pelatnasPadahal, kita menghadapi even besarSelain itu, kita bertindak sebagai tuan rumah," terangnya.

Djoko menambahkan, pelatnas tak perlu dilakukan dalam hitungan tahun"Tak perlu yang namanya pelatnas hingga hitungan tahunEnam bulan juga cukupAsalkan itu tadi, pengda bisa berjalan dengan baik," tandas Djoko(ru/ang)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peluang Terakhir Phoenix Suns


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler