jpnn.com - TANGERANG - Satu dari dua pelaku pemerkosaan si kembang desa terpaksa ditembak petugas karena berusaha melarikan diri saat ditangkap di sebuah warung kopi kawasan Balaraja, Kabupaten Tangerang, kemarin. Selain menembak Umarela Putra, 20, polisi juga tengah memburu satu pelaku lain yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) berinisial RHM, 20.
Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Siswo Yuwono menyatakan, kasus pemerkosaan yang menimpa Bunga, 19, bukan nama sebenarnya terjadi pada tanggal 8 Februari 2014 lalu. Berawal dari kenalan si gadis desa dengan Putra melalui jaringan sosial.
BACA JUGA: Simpan Hasil Jambret di Celedam
Setelah beberapa kali melakukan chatting, korban dan pelaku sepakat melakukan pertemuan atau kopi darat di kawasan Cikande, Serang Banten. Korban datang ke Cikande dan pelaku dengan rekannya menjemput menggunakan sepeda motor. "Kedua pelaku sempat membawa korban jalan-jalan di wilayah Serang," kata Siswo kepada INDOPOS, kemarin.
Karena sudah larut malam, kata Siswo, kedua pelaku menawarkan jasa untuk mengantarkan pulang ke Tangerang. Tawaran itu pun diterima oleh korban meski baru sekali ketemu. Saat perjalanan pulang bukannya menghantar ke rumah Bunga, malah menagrahkan sepeda motor ke kawasan persawahan di Desa Cileles, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
BACA JUGA: Napi Kabur, Merampok lalu Nyamar Jadi Waria
Disana dengan membabi buta kedua pelaku secara bergiliran memperkosa gadis tak berdaya tersebut. Setelah nafsu bejat keduanya tersalurkan, aksi penganiayaan terhadap korban tidak selesai sampai disitu. Pelaku yang tak ingin aksinya terbongkar hendak menghabisi nyawa korbannya. "Kedua pelaku mencoba membunuh korban," ujar mantan Kasat Reskrim Bandara Soekarno – Hatta itu.
Menggunakan pisau, pelaku Umarela Putra menyayat kedua pergelangan tangan korban tepat dibagian nadi. Harapannya, agar korban kehabisan darah dan tewas. Sebelum meninggalkan korban dengan keadaan tak sadarkan diri, para pelaku membawa kabur Smart Phone Blackberry yang dijual para pelaku seharga Rp700 ribu. "Setelah melakukan aksinya dan yakin korban telah tewas, para pelaku kabur. Namun takdir berkata lain dan korban masih hidup," ungkapnya.
BACA JUGA: Perampok Bersenpi Resahkan Warga
Beruntung, sayatan di lengan korban tidak membuat nyawanya melayang. Ada warga yang melihat dan langsung melarikan korban ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Meski tidak meninggal namun, korban harus mengalami cacat seumur hidup. Akibat sayatan di pergelangan tangan membuat jari-jari korban tidak bisa lagi digerakkan.
Setelah melakukan perburuan beberapa minggu, satu pelaku akhirnya berhasil diringkus oleh buser Polres Kota Tangerang. Saat tengah asik nongkrong di warung kopi, Umarela Putra diringkus di kawasan Balaraja, Kabupaten Tangerang. "Pelaku terpaksa kami lumpuhkan dengan timah panas karena berusaha lari," kata Siswo sembari mengatakan satu pelaku lain masih dalam pengejaran.
Putra sendiri mengaku dirinya setelah memperkosa pelaku sempat melarikan diri ke daerah Subang, Jawa Barat. Pelaku yang berprofesi sebagai kernet ini mengatakan mengenal korban sekitar dua minggu sebelum aksi pemerkosaan dilakukan. Soal handphone korban yang dicuri, sudah dijual Rp700 ribu untuk biaya hidup. "Saya tergiur kemolekan tubuhnya. Handphone sudah saya jual untuk biaya hidup. Saya yang sayat lengannya karena takut dia (korban, red) lapor polisi," katanya. (fin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Main Judi, Oknum Anggota DPRD dan Caleg Diamankan
Redaktur : Tim Redaksi