Kembangkan Mangrove, Pupuk Kaltim Raih Penghargaan AREA 2021

Sabtu, 04 September 2021 – 19:22 WIB
Hutan Mangrove yang dikembangkan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur. Foto dok Pupuk Kaltim

jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) kembali meraih penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2021, kategori Social Empowerment pada Kamis (2/9).

Kategori ini merupakan penghargaan di bidang CSR untuk skala internasional, melalui program Konservasi dan Diversifikasi Mangrove serta Budidaya Kepiting (Server Mang Budi).

BACA JUGA: Dituding Menelantarkan Anak, Dipo Latief Curhat Soal Kelakuan Nikita Mirzani

Server Mang Budi merupakan program pemberdayaan masyarakat berbasis konservasi mangrove di sekitar perusahaan, yang diinisiasi sejak 2017.

Program ini berfokus pada pembibitan, penanaman dan perawatan mangrove secara berkala, sebagai tindaklanjut komitmen lingkungan PKT untuk memaksimalkan perluasan area konservasi mangrove dan peningkatan ekonomi masyarakat. 

BACA JUGA: Aldi Taher Beri Peringatan Kepada Luna Maya

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengungkapkan Server Mang Budi dikelola kelompok Telok Bangko binaan PKT, yang dibekali berbagai pelatihan dan pendampingan untuk memaksimalkan peluang ekonomi.

Sekaligus memperluas penerima manfaat dengan pengembangan area budidaya mangrove menjadi kawasan wisata berbasis konservasi.

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Salurkan Ratusan Paket Buah Segar untuk Masyarakat Bontang

Program ini merupakan wujud kesinambungan komitmen PKT untuk memperluas konservasi mangrove yang telah berjalan selama 12 tahun, sejak diinisiasi pada 2009.

Sejauh ini PKT telah menanam lebih dari 310 ribu bibit mangrove di dua lokasi, yakni perairan Kedindingan Kota Bontang, yang mencapai 152 ribu bibit, dilanjutkan di area HGB 65 Kelurahan Loktuan yang dikelola Kelompok Telok Bangko mulai 2018.

“Kelompok binaan terdiri dari masyarakat di sekitar Perusahaan yang tidak memiliki pekerjaan, dengan jumlah anggota saat ini 16 orang. Mereka dibekali pengetahuan untuk pengelolaan mangrove, hingga mampu menanam sekitar 25-40 ribu bibit setiap tahun,” terang Rahmad Pribadi.

Untuk memaksimalkan program, PKT melakukan peningkatan kapasitas serta kemampuan anggota kelompok Telok Bangko secara berkesinambungan, sehingga sasaran pemberdayaan memberi dampak yang lebih signifikan terhadap taraf hidup dan perekonomian anggota.

Peningkatan kapasitas kelompok Telok Bangko berupa pelatihan pembibitan mangrove mulai dasar, seperti proses pencarian bibit mangrove, pembuatan media, pembibitan dalam polybag, perawatan bibit, hingga penanaman di area yang ditentukan.

Jenis mangrove yang ditanam meliputi Rhizopora Apiculata, Rhizopora Mucronata, Ceriops Tagal, Bruguiera Gymnorrhiza, Bruguiera Sexangula, Ceriops Tagal dan Avicennia Marina.

“Tingginya permintaan bibit mangrove menjadi peluang ekonomi baru bagi kelompok Telok Bangko untuk meningkatkan pendapatan secara ekonomi,” lanjut Rahmad.

Potensi pengembangan HGB 65 pun dilirik PKT dengan menjadikan kawasan itu sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Kota Bontang berbasis konservasi, sekaligus mengoptimalkan manfaat melalui diversifikasi produk dan usaha turunan dengan sumber daya mangrove sebagai bahan baku.

Pengembangan kawasan juga dilakukan di Telok Bangko, utamanya infrastruktur pendukung ekowisata seperti gapura untuk penanda masuk, track jalan di sepanjang area mangrove, hingga fasilitas gazebo dan toilet bagi pengunjung.

Konsep ini diharap mampu menyediakan kegiatan wisata yang memberi manfaat secara pengetahuan bagi pengunjung, di samping meningkatkan kualitas lingkungan serta mendorong kesejahteraan dan kemandirian masyarakat sekitar.

“Konsep inilah yang kami kembangkan agar area konservasi tak hanya menjual keindahan, tapi juga menjadi sarana pengetahuan dan peluang ekonomi bagi masyarakat,” terang Rahmad.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler