jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyebut sebanyak 58 persen anak tidak menyenangi program belajar di rumah. Hal ini berdasarkan hasil hasil survei kuantitatif yang dilakukan Forum Anak Indonesia.
"58 persen anak punya perasaan yang tidak menyenangkan selama belajar di rumah saja. Karena mereka tak bisa berinteraksi dengan teman-temannya," kata Sekretaris Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak KemenPPPA Eko Novi Ariyanti dalam konferensi pers melalui akun BNPB di YouTube, Sabtu (11/4).
BACA JUGA: Peringatan Terbaru WHO Soal Penyebaran Corona
Survei tersebut adalah survei tentang Covid-19 yang dilakukan selama empat hari di 29 provinsi dimulai pada 26 sampai 29 Maret 2020. Di mana, pengumpulan data respondennya adalah anak usia dibawah 18 tahun, dan 69 persen respondennya adalah anak perempuan, serta 31 persen adalah anak laki-laki.
Eko mengatakan, semua anak berharap agar selama bencana Covid-19 berlangsung, mereka tak diberikan banyak tugas sekolah. Bahkan, para guru juga diharap untuk melakukan komunikasi dua arah sebagaimana praktik belajar mengajar di sekolah.
BACA JUGA: 13 Penumpang Terjangkit Corona di Kapal Pesiar Dibiarkan Turun di Australia
"Anak berharap tidak banyak memberikan tugas belajar di rumah, kemudian ada komunikasi dua arah dan pelaksanaan pembelajaran yang effective, kemudian penyediaan fasilitas internet serta perangkatnya yang mumpuni dan juga ada video interaktif," tuturnya.
Tak sampai di situ, jika mereka lulus, banyak anak yang berharap prosesi wisuda atas kelulusan merela tetap digelar sebagaimana mestinya, bukan malah di rumah saja.
BACA JUGA: Kematian Akibat Virus Corona di Prancis Mencapai 13.197 Orang
"Dan ketika mereka lulus mereka tetap melakukan wisuda kelulusan," kata Eko. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga