JAKARTA—Kementerian Agama (Kemenag) semakin serius menangani permasalahan pemondokan haji di Arab Saudi. Hal ini terkait dampak dari pembongkaran pemondokan haji beberapa waktu lalu karena adanya perluasan kawasan kompleks Masjidil Haram.
Karenanya, pemerintah Indonesia harus berusaha keras untuk mendapatkan areal pemondokan yang paling dekat dengan Masjidil Haram, Mekkah.
Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Cepi Supriatna mengatakan, pemerintah telah menurunkan tim perumahan yang kini masih berjuang untuk mendapatkan pemondokan terdekat di kawasan Masjidil Haram.
“Pemondokan ini, pemerintah berupaya untuk mendapatkan areal yang terdekat dengan Masjidil Haram. Karena jika tidak, kasihan para jamaah haji, itu akan menyulitkan mereka,” ungkap Cepi di Jakarta, Rabu (4/4).
Dengan banyaknya jumlah pemondokan yang dibongkar dan mencapai 1700 pemondokan, Cepi menyebutkan, hal itu telah mengakibatkan harga atau nilai sewa pemondokan di Arab Saudi naik dan semakin mahal. Karena, seluruh negara juga saling berlomba untuk bisa mendapatkan areal yang tepat dan berdekatan dengan kawasan Masjidil Haram.
“Harga semakin mahal karena permintaan meningkat. Seluruh negara saling bersaing untuk bisa mendapatkan pemondokan yang terbaik. Misalnya, Turki, India, Pakistan, Mesir, Maroko, Banglades dan Malaysia,” sebutnya.
Sebagai gambaran, harga sewa pemondokan pada musim haji lalu sebesar 3700 Riyal. Sedangkan yang ditanggung tiap Jemaah sebesar 3150 Riyal. Pemerintah memberikan subsidi 550 Riyal yang diambil dari dana optimalisasi haji.
“Seharusnya ada regulasi dari pemerintah setempat untuk bisa menekan harga sewa agar tidak melambung tinggi. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada. Namun begitu, kita tetap terus berjuang untuk dapat memberikan pelayanan yang baik bagi para jamaah dan mencarikan pemondokan yang layak bagi para jamaah,” imbuhnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril: Kalau Denny Digampar Sipir Baru Komen
Redaktur : Tim Redaksi