Kemenag Desak Tiongkok Klarifikasi Penghancuran Ribuan Masjid di Xinjiang

Senin, 28 September 2020 – 17:55 WIB
Wamenag Zainut Tauhid. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) RI meminta Pemerintah Tiongkok untuk memberikan klarfikasi tentang informasi ribuan masjid di wilayah Xinjiang, di Uighur dirobohkan. 

"Kami mencermati perkembangan berita itu. Ada berita bahwa ribuan masjid di wilayah Xinjiang, di Uighur dirobohkan. Kami mencermati perkembangannya dan ada juga informasi bantahan dari otoritas setempat," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi dalam pernyataan resminya, Senin (28/9). 

BACA JUGA: Demi Muslim Uighur, Amerika Serikat Haramkan Kapas Xinjiang

Zainut melanjutkan, pihaknya meminta otoritas setempat  dalam hal ini Pemerintah Tiongkok untuk memberikan kejelasan apa yang terjadi.

Sehingga bisa menjawab pertanyaan umat muslim di dunia termasuk Indonesia tentang apa yang sesungguhnya terjadi.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Tiongkok Sampaikan Kabar Baik soal Daerah Otonomi Uighur

Kemenag juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk mendiskusikan informasi tersebut, sekaligus menyampaikan kepedulian Muslim Indonesia kepada masyarakat Uighur.

"Karena ini menyangkut dengan hubungan diplomatik," ucap Zainut. 

BACA JUGA: Kemenag Bakal Bangun Kantor Layanan Haji dan Umrah di Arab Saudi

Jika memang ada persoalan yang terkait dengan kehidupan beragama di sana, Wamenag menggarisbawahi tentang pentingnya kebebasan dalam beragama.

"Kami di Kementerian Agama berpandangan bahwa kebebasan beragama adalah hak asasi manusia yang harus dilindungi, dijaga, dan dihormati," tegasnya.

Untuk diketahui, beredar informasi bahwa otoritas Tiongkok telah menghancurkan ribuan masjid di Xinjiang dan menahan jutaan Muslim Uighur di sebuah kamp.

Diberitakan juga bahwa mereka dipaksa menghentikan kegiatan tradisional dan keagamaan.

Berita yang disebut bersumber dari sebuah laporan dari lembaga konsultan di Australia ini kemudian dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Namun, informasi tersebut terus bergulir. (esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler