Kemenag Siapkan Aturan Baru soal Pembentukan Komunitas Eco-Masjid

Kamis, 03 November 2022 – 23:32 WIB
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi. Foto: Humas Kemenag

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) tengah menyiapkan aturan baru soal pembentukan komunitas Eco-Masjid.

Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi, mengatakan, komunitas Eco-Masjid ini nantinya akan berkomitmen pada masjid hijau, seperti penanaman pohon di sekeliling masjid, pengaturan ulang penggunaan air wudhu, pengelolaan sampah organik di lingkungan masjid, dan penggunaan tenaga surya pada masjid.

BACA JUGA: Kemenag Segera Buka PPG Prajabatan, Lulusan Fresh Graduate Siap-Siap ya

"Gerakan ini merupakan bagian dari kampanye Peduli Bumi yang menginginkan masjid sebagai cerminan rahmatan li alamin," terang Wamenag saat memberikan sambutan pada Konferensi Nasional Masjid Ramah Lingkungan di Jakarta, Kamis (3/11).

Konferensi ini diselenggarakan oleh Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI Pusat.

BACA JUGA: Theresia Kirim Surat ke Istana, Berharap Jokowi Beri Perhatian Khusus soal Kasus Pembunuhan Ayahnya

Wamenag menilai kampanye Masjid Hijau di Indonesia masih menjadi isu elitis, belum menjadi gerakan yang massif dan populis. Padahal, ide masjid ramah lingkungan bukanlah hal baru. 

Meskipun perubahan iklim bukan menjadi perhatian utama dalam sejarah awal Islam, tetapi masjid-masjid di era awal Islam semuanya dapat dianggap sebagai masjid ramah lingkungan. 

Islam, kata Wamenag, punya alasan yang sangat kuat untuk mendukung upaya penyelesaian masalah lingkungan. Di samping karena melimpahnya ayat Al-Qur'an yang mengandung aksioma moral tentang pelestarian alam, historisitas Islam di masa awal juga menunjukkan keberpihakan itu.

Dia menyebutkan Masjid Nabawi yang menjadi pusat penyebaran ajaran Islam, misalnya, dibangun Rasulullah dari bahan-bahan lokal yang ramah lingkungan. 

"Seperti yang diungkapkan gerakan global Ummah for Earth, sumber-sumber bangunan masjid Rasulullah itu memenuhi syarat-syarat metode berkelanjutan," jelas Wamenag Zainut.

Saat ini, di beberapa negara juga sudah mulai melakukan kebijakan untuk menerapkan eco-Masjid, eco-friendly atau go green atau "

Masjid Hijau. Misalnya, Turki, Maroko, Chicago Amerika Serikat, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Paris-Perancis.

Di Maroko, sebut Wamenag, sudah mulai mengarusutamakan agenda proyek Masjid Hijau. Negara itu menginisiasi modifikasi desain panel surya dan LED ke dalam 600-an masjid. Dengan proyek itu, pada 2030 Maroko menargetkan untuk tidak mengimpor energinya, melainkan memproduksi 52% energi yang dihasilkan dengan sumber-sumber tebarukan.

"Masjid Jami'a al-Kutubiyya di Marakesh yang dibangun pada abad ke-12, dengan penambahan panel surya, telah menjadi masjid energi-plus atau berhasil menciptakan lebih banyak energi dibandingkan mengonsumsinya," paparnya.

Di Indonesia sendiri sejatinya sudah memiliki percontohan masjid hijau, seperti Masjid Istiqlal dan Masjid Raya Pondok Indah.

Masjid Istiqlal Jakarta menjadi masjid pertama di dunia yang meraih sertifikat Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) sebagai rumah ibadah dengan bangunan ramah lingkungan atau green building.

Masjid Istiqlal diberikan sertifikat EDGE karena telah dilakukan renovasi di beberapa bagian dengan konsep ramah lingkungan yang terbukti menurunkan jejak karbon secara signifikan.

Pelesteraian Lingkungan sebagai Basis Peradaban Pembahasan mengenai integrasi masjid terhadap lingkungan sudah saatnya dijadikan isu sentral peradaban. Untuk menjadikan gerakan yang massif dan populis, setidaknya ada dua faktor yang perlu dilakukan.

Pertama, aspek kebudayaan yang menjadi basis inspirasi. Kedua peran negara melakukan objektivikasi terhadap kebudayaan tersebut. 

"Kementerian Agama terus mendorong dan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk membudayakan hidup bersih melalui gerakan eco-Masjid," pungkas Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi. (esy/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler