jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan memberikan penghargaan Satyalencana Karya Satya Tahun 2021 kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah berdedikasi selama puluhan tahun dan ASN teladan di lingkungan kementerian.
Menaker Ida Fauziyah menyampaikan selamat kepada 349 ASN yang telah menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya untuk 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun pengabdiannya.
BACA JUGA: Kemenaker Tindaklanjuti Temuan CPMI Nonprosedural di Batam
"Saya juga menyampaikan selamat kepada Saudara/Saudari sekalian atas keberhasilan, upaya, dan jerih payahnya hingga dapat terpilih sebagai ASN Teladan," ujar Menaker Ida di Gedung Tridharma Kemenaker, Jakarta, Selasa (17/8).
Ida Fauziyah menyatakan semangat keteladanan harus menjadi jati diri ASN dan bangsa Indonesia pada umumnya, sehingga di mana pun berada, ASN dapat menjadi panutan dengan terus memegang teguh integritas diri, berani introspeksi, saling mengajak dan mengingatkan untuk berbuat kebaikan, selalu mengarahkan dalam hal kebaikan kepada orang-orang di sekitarnya, dan juga mendukung Core Values "BerAKHLAK" dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara (ASN) "Bangga Melayani Bangsa".
BACA JUGA: Hasil Sidak Kemenaker ke Tempat Karantina CPMI di Batam Bakal Diproses, Ada Tindak Pidana?
"Dengan menjunjung tinggi nilai kebaikan dan semangat keteladanan, energi positif akan mengelilingi kita, sehingga akan menghasilkan multiplier effect yang lebih baik, yang dapat mengoptimalkan kinerja dan produktivitas kita di mana pun kita berada," ujar Ida Fauziyah.
Menaker Ida menyatakan rasa bangganya karena ASN telah mampu menyebarkan dan menginspirasi orang-orang di sekitarnya dengan nilai-nilai positif, yang antara lain meliputi kedisiplinan, integritas, prestasi kerja, kerja keras, jujur dan amanah.
BACA JUGA: Kemenaker Atur 3 Hal dalam Pedoman Hubungan Kerja di Masa Pandemi Covid-19, Ada soal Upah
"Selain itu, dengan menerapkan nilai-nilai kebaikan dan semangat juang para pahlawan, secara tidak langsung, Saudara/Saudari memotivasi orang-orang sekitarnya dalam berkarya," ucapnya.
Namun, katanya, status keteladanan tidak hanya dimiliki bagi orang-orang yang terpilih dan tidak hanya untuk waktu yang sementara. Status keteladan harus dimiliki oleh setiap individu ASN di mana pun berada dan berlangsung terus menerus.
Pada kesempatan itu, Ida mengingatkan tantangan ke depan yang harus direspons ASN yaitu dampak revolusi industri 4.0, termasuk perkembangan ekonomi digital yang mengakibatkan perubahan pola kerja, hampir 50 persen perusahaan mengharapkan otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi mereka.
"Sebanyak 38 persen lainnya berharap penggunaan otomasi dapat memperluas tenaga kerja mereka ke peran yang lebih kreatif dan strategis," kata Ida.
Menurutnya, untuk dapat menghadapi tantangan ke depan, Indonesia membutuhkan ASN yang tangguh yaitu ASN yang kreatif, inovatif, berdaya saing, mampu mengikuti perkembangan zaman dan dapat bertahan menghadapi pekerjaan-pekerjaan masa depan, serta dapat berperan mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.
Dia menambahkan selain bertumpu pada hard skill, prinsip keteladanan bagi ASN juga dengan cara menguasai soft skill yang menunjang kinerjanya seperti kepribadian yang baik, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang penting untuk dikembangkan.
"Sebagai abdi negara, setiap ASN harus memiliki semangat untuk dapat terus mengembangkan potensi yang dimilikinya secara holistik, baik hard skill maupun soft skill," ucap Ida Fauziyah. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia