Kemenangan Jokowi Bukti Netralitas KPU DKI

Kamis, 12 Juli 2012 – 00:27 WIB
Ratusan pendukung pasangan Jokowi-Ahok berkumpul di rumah pemenangan di Jalan Borobudur 22, Jakarta, Rabu (11/7). Mereka bersiap merayakan kemenangan pasangan Jokowi - Ahok yang menurut hasil perhitungan quick count telah unggul dibandingkan pasangan lain. Foto : Arundono/JPNN

JAKARTA - Tudingan bahwa KPU DKI Jakarta selama ini tidak netral dinilai tidak terbukti. Hasil perhitungan cepat atau quick count yang menempatkan pasangan cagub Jokowi-Ahok di posisi kedua setelah Foke-Nara dianggap sebagai buktinya.
 
Hal itu diungkapkan Ketua Pokja Sosialisasi Pemungutan dan Penghitungan Suara pada KPU DKI Sumarno. Ia menegaskan, hasil quick count membuktikan bahwa KPU DKI tidak berpihak kepada pasangan cagub incumbent.
 
"Hasil quick count ini membantah semua tuduhan kalau KPU bekerja untuk kemenangan incumbent,"uja Sumarno kepada wartawan dikantor KPU DKI, Rabu (11/7).
 
Meskipun bukan perhitungan resmi namun Sumarno menilai hasil quick count cukup untuk membantah tudingan kepada lembaganya. Ia pun meminta para penuduh KPU DKI untuk kembali mempercayai integritas lembaganya.
 
"Walaupun belum resmi tapi itu kan sudah pertanda awal. Jadi buat yang menuduh kami saya harap bisa kembali ke jalan yang benar," ujar Sumarno.
 
Sumarno menambahkan, Jokowi bahkan sudah menyampaikan terima kasih kepada KPU DKI terkait hasil quick count. Padahal, selama ini kubu Jokowi paling keras mencurigai independensi lembaga yang dipimpin Dahliah Umar itu.
 
"Jokowi bahkan sudah memberikan pernyataan terima kasih kepada KPU. Sebelumnya KPU curang, manipulasi, sekarang terbukti (tidak)," ungkap Sumarno.
 
Aminullah, komisioner KPU DKI yang paling banyak menuari sorotan masalah penetapan DPT juga mengatakan hal yang sama. Ketua Pokja Pendataan Pemilih itu menegaskan bahwa lembaganya tidak berpihak pada pasangan calon tertentu. "Sekali lagi terbukti kalau KPU tidak pernah menguntungkan salah satu pasangan calon," tegas Aminullah.
 
Hari ini warga DKI memilih gubernur baru untuk periode 2012-2017. Dari hasil perhitungan cepat yang dilakukan beberapa lembaga survey, pasangan calon Jokowi-Ahok meraih suara terbanyak dan unggul atas pasangan cagub incumbent Foke-Nara. Dengan tidak adanya  calon yang meraih lebih dari 50 persen suara maka kemungkinan besar pilkada DKI akan berlangsung dua putaran. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahlilan dan Shalawat di Posko Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler