LIEGE - Drama persaingan perebutan gelar juara Liege-Bastogne-Liege 2013 hanya menyisakan dua pembalap di 1,5 km terakhir. Jagoan tanjakan Katusha Joaquim Rodriguez bersaing ketat dengan Daniel Martin (Garmin-Sharp). Namun, akhirnya Martin lebih lihai untuk mengalahkan Rodriguez jelang garis finis.
Martin adalah satu-satunya pembalap yang mampu mengejar Rodriguez, sat Rodriguez coba melepaskan diri di 2 km terakhir lomba Monument Classics itu. Sejak saat itu, mereka berdua bergantian jadi pimpinan lomba. Hingga saat lomba menyisakan 400 meter, Martin mendahului Rodriguez di tikungan terakhir. Martin masuk finis dengan catatan waktu 6 jam 38 menit 07 detik dan Rodriguez 3 detik di belakangnya.
Kemenangan Martin sedikit di luar dugaan. Saat Rodriguez pertama kali membuat gebrakan, dia tak termasuk dalam rombongan pengejar. Rombongan diisi para unggulan seperti Philippe Gilbert (BMC), Alejandro Valverde (Movistar) juga Michels Scarponi (Lampre-Merida).
"Saya tak bisa mempercayai kemenangan ini, saya sangat terkejut. Saya tak pernah menyadari tim berlomba dengan sangat kuat. Mereka melindungi saya dengan baik sepanjang lomba. Saya mearsa ini sebagai lomba termudah saya. Luar biasa," ujar Martin.
Kemenangan Martin tak lepas dari serangan yang dilakukan rekan setimnya Ryder Hesjedal di tanjakan Cote de la Redoute, sekitar 40 km jelang finis. Tim-tim lain pun mengejar Hesjedal yang sepertinya dipasang sebagai pembalap pemenang oleh Garmin-Sharp. Kondisi itu membuat peta persaingan berantakan di peloton.
Selepas puncak tanjakan yang memiliki gradien kemiringan tertinggi itu (rata-rata 8,8%), peloton mampu menangkap rombongan breakaway. Setelah itu, pergantian pimpinan lomba berlangsung dinamis hingga rombongan terpecah menjadi beberapa bagian di 17 km terakhir.
Hasil tersebut menjadi kemenangan pertama Martin di lomba Classics. Sebelum Liege-Bastogne-Liege, dia baru meraih satu kemenangan pada musim ini, yaitu di etape keempat Volta a Catalunya. Satu kemenangan itu membawanya menjadi juara di Volta a Catalunya. (ady)
Martin adalah satu-satunya pembalap yang mampu mengejar Rodriguez, sat Rodriguez coba melepaskan diri di 2 km terakhir lomba Monument Classics itu. Sejak saat itu, mereka berdua bergantian jadi pimpinan lomba. Hingga saat lomba menyisakan 400 meter, Martin mendahului Rodriguez di tikungan terakhir. Martin masuk finis dengan catatan waktu 6 jam 38 menit 07 detik dan Rodriguez 3 detik di belakangnya.
Kemenangan Martin sedikit di luar dugaan. Saat Rodriguez pertama kali membuat gebrakan, dia tak termasuk dalam rombongan pengejar. Rombongan diisi para unggulan seperti Philippe Gilbert (BMC), Alejandro Valverde (Movistar) juga Michels Scarponi (Lampre-Merida).
"Saya tak bisa mempercayai kemenangan ini, saya sangat terkejut. Saya tak pernah menyadari tim berlomba dengan sangat kuat. Mereka melindungi saya dengan baik sepanjang lomba. Saya mearsa ini sebagai lomba termudah saya. Luar biasa," ujar Martin.
Kemenangan Martin tak lepas dari serangan yang dilakukan rekan setimnya Ryder Hesjedal di tanjakan Cote de la Redoute, sekitar 40 km jelang finis. Tim-tim lain pun mengejar Hesjedal yang sepertinya dipasang sebagai pembalap pemenang oleh Garmin-Sharp. Kondisi itu membuat peta persaingan berantakan di peloton.
Selepas puncak tanjakan yang memiliki gradien kemiringan tertinggi itu (rata-rata 8,8%), peloton mampu menangkap rombongan breakaway. Setelah itu, pergantian pimpinan lomba berlangsung dinamis hingga rombongan terpecah menjadi beberapa bagian di 17 km terakhir.
Hasil tersebut menjadi kemenangan pertama Martin di lomba Classics. Sebelum Liege-Bastogne-Liege, dia baru meraih satu kemenangan pada musim ini, yaitu di etape keempat Volta a Catalunya. Satu kemenangan itu membawanya menjadi juara di Volta a Catalunya. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foday Ganti Peran Hilton
Redaktur : Tim Redaksi