jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Perdagangan mendesak para importir untuk segera memotong sapi-sapi impor yang sudah masuk ke Indonesia. Sebab, menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi sapi impor yang dipotong jumlahnya sangat sedikit.
"Mereka memotongnya terlalu sedikit," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi saat ditemui wartawan di Jakarta, Jumat.
BACA JUGA: Dahlan: Banyak Peternak Sapi Salah Langkah
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi, menambahkan, pihaknya akan mendorong percepatan pemotongan sapi siap potong untuk menambah pasokan daging sapi di pasar-pasar.
"Saat ini yang sudah terpotong baru 6.600 ekor sapi, ini agak tertahan. Nanti kami akan mendorong hingga akhir bulan menjadi kurang lebih sebanyak 22.000 ekor," kata Bachrul di Jakarta, Jumat (15/11).
BACA JUGA: Kementan Usul Revisi UU Peternakan
Bachrul menyatakan, dari total 75.000 siap potong yang akan masuk ke Indonesia, baru 36.000 ekor yang sudah tiba di tanah air. Namun sebagian besar masih berada dalam proses karantina.
Kata Bachrul, pihaknya juga telah menggelar rapat dengan para importir besar dan telah meminta untuk melakukan pemantauan rumah pemotongan hewan (RPH).
BACA JUGA: Dolar Tembus Rp 11.700
Langkah Kementerian Perdagangan untuk mendorong percepatan pemotongan sapi siap potong tersebut diharapkan mampu menurunkan harga daging sapi yang hingga saat ini masih berada pada kisaran Rp 95 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram.
Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan persetujuan impor untuk 75 ribu sapi siap potong. Impor sapi tersebut akan datang secara bertahap hingga akhir 2013.
Impor sapi tersebut sudah mengikuti skema terbaru yakni berdasarkan harga referensi. Dalam Permendag Nomor 46/M-DAG/PER/8/2013 disebutkan, ketika harga daging sapi jenis potongan sekunder di bawah harga referensi yakni Rp 76 ribu (per kilogram), impor ditunda sampai harga kembali ke harga referensi. (tp/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Jual Asing Meningkat
Redaktur : Tim Redaksi