JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan pertumbuhan ekspor 2014 sebesar 4,1 persen dan nilainya diperkirakan USD 190 miliar atau sekitar Rp 2.090 triliun. Dari jumlah itu, USD 158 miliar-USD 159 miliar atau sekitar 70 persen di antaranya diperoleh dari ekspor nonmigas.
''Target ekspor nonmigas 2014 ditetapkan tumbuh 5,5-6,5 persen dibanding 2013. Nilainya diperkirakan di kisaran USD 158 miliar-USD 159 miliar,'' ujar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di kantornya kemarin (21/3).
Target tersebut lebih tinggi dibanding tahun lalu yang dipatok USD 179 miliar. Namun, target itu jauh lebih rendah dibanding target pada 2012, yakni USD 230 miliar.
Sayangnya, realisasi ekspor dua tahun ini tidak menggembirakan. Hingga akhir 2012, ekspor Indonesia hanya mencapai USD 190 miliar. Pada 2013 ekspor RI hanya mencapai USD 182 miliar. ''Pada 2013 ekspor Indonesia mencapai USD 182,6 miliar atau turun 3,9 persen dibanding 2012. Sedangkan ekspor nonmigas USD 149,9 miliar atau turun 2 persen,'' terangnya.
Untuk mencapai target peningkatan ekspor tahun ini, Kemendag telah menyusun lima strategi. Yaitu promosi, pengamanan perdagangan, serta peningkatan daya saing dengan regulasi dan fasilitas. Juga, peningkatan daya saing melalui program hilirisasi dan substitusi impor serta peningkatan daya saing infrastruktur. ''Itu lima strategi utama dalam peningkatan ekspor,'' tuturnya.
Strategi tersebut telah dan akan disinergikan bersama pemangku kepentingan terkait. Yakni, baik kementerian ataupun lembaga maupun swasta seperti Kadin, Apindo, serta pelaku usaha, baik di tingkat pusat maupun daerah. ''Termasuk, perwakilan-perwakilan RI di luar negeri untuk bahu-membahu dalam upaya peningkatan ekspor,'' ujarnya.
Menurut dia, strategi tersebut ditujukan pada negara tujuan ekspor yang diprioritaskan sebagai pasar utama (main market) dan pasar prospektif (prospective market). ''Negara yang termasuk dalam pasar utama dipilih berdasarkan pada nilai dan pangsa ekspor terbesar yang positif lima tahun terakhir,'' terangnya.
Untuk negara kelompok pasar prospektif dipilih berdasar nilai pertumbuhan ekspor yang tinggi. Lutfi juga menyampaikan, strategi peningkatan ekspor 2014 juga berdasar pada jenis produk. Karena itu, Kemendag mengklasifikasikan jenis produk ekspor dalam tiga kategori. Yaitu, produk utama, produk prospektif, serta produk nonmigas lain. (wir/c18/oki)
BACA JUGA: Target Ekspor Rp 2.000 Triliun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng PTPN II Bangun 18 Ribu Rumah di Medan
Redaktur : Tim Redaksi