Kemendagri Harapkan Bupati Intan Jaya Tak Menyawer Dewi Sanca Pakai Uang Pemda

Senin, 28 Agustus 2017 – 17:41 WIB
Dewi Sanca. Foto: Instagram

jpnn.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengharapkan tidak ada uang negara yang digunakan oleh Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni untuk membayar biduan dangdut Dewi Sanca. Kementerian yang dipimpin Tjahjo Kumolo itu tak akan mempermasalahkan uang yang dipakai Natalis untuk menyawer Dewi asalkan bukan dari APBD.

“Kalau itu uang pribadi kepala daerah tidak jadi masalah, silakan. Dia (Bupati) mau menunjuk artis siapa saja boleh, tapi jangan melibatkan pemda," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Arief M Edie dalam keterangannya, Senin (28/8).

BACA JUGA: Unggah Foto Sekasur dengan Cowok, Dewi Sanca Diminta Tobat

Sebelumnya unggahan Dewi Sanca ke akunnya di media sosial belum lama ini membuat heboh. Pasalnya, dia memajang gepokan uang yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah.

Uang itu disebut-sebut dari Natalis. Bahkan, Dewi menggunakan istilah ‘Papap’ untuk menyebut bupati kelahiran Intan Jaya, 11 Februari 1977 itu.

BACA JUGA: Dewi Sanca Pamer Duit dari Papap, BPK Harus Cermati APBD Intan Jaya

Hal itu sontak memicu kecurigaan. Jika benar uang untuk Dewi memang dari Natalis, maka yang jadi pertanyaan adalah sumber dananya.

BACA JUGA: Sudah Panggil Papap, Jadi Seperti Apa Hubungan Dewi Sanca dengan Bupati Natalis?

Natalis memang sudah memberi klarifikasinya. Namun, klarifikasi itu bukan tentang asal duitnya, melainkan hubungannya dengan Dewi Sanca.

Uang dari Natalis untuk Dewi disebut-sebut sebagai pembayaran kontrak pembuatan film dokumenter dan konser di Intan Jaya. Dewi juga sudah membenarkan bahwa uang yang dipamerkan di medsos berasal dari Natalis.

Meski demikian, Kemendagri juga mengingatkan Natalis tentang adanya Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Perpres Nomor 54 Tahun 2010 yang mengatur tata cara pengadaan barang dan jasa pemerintah. Menurut Arief, setiap kegiatan pengadaan di instansi pemerintah akan tetap dilaporkan hingga satuan-satuannya secara rinci.

"Jangan sampai setelah dihitung keseluruhan dari satu kegiatan, ternyata anggarannya membengkak. Dari besaran sekian-sekian hanya untuk kegiatan A, B, C, ternyata dalam kenyataannya sampai kegiatan D," imbuh Arief.(wid/rmol/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seret Nama Bupati Intan Jaya, Dewi Sanca Ngaku Hanya Iseng dan Asal Comot Foto


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler