Kemendesa-Kemenpora Dukung SSB Bintang Timur Gelar Liga Perbatasan

Rabu, 30 November 2016 – 18:41 WIB
Menteri Desa Eko Sandjodjo (lima dari kiri) dan Fary Francis ‎(enam dari kiri) bersama penggiat sepak bola Liga Perbatasan di FX Plaza, Selasa (30/11). Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur yang didirikan Fary Djemi Francis, semakin besar. 

Saat ini, mereka sedang menyiapkan fasilitas yang lebih lengkap untuk menjadikan SSB Bintang Timur sebagai rujukan pengembangan SSB di Indonesia.

BACA JUGA: Oalah! Server Kiostix Down, Beli Tiket Piala AFF pun Gagal

Istimewanya, SSB Bintang Timur ini adalah SSB yang dikembangkan, dibangun dan difokuskan untuk warga perbatasan di Atambua, Nusa Tenggara Timur. 

"Kami akan resmikan fasilitas dan lapangan SSB pada 4 Desember nanti. Itu lapangan yang baru, tapi SSB ini sudah berdiri sejak 2015 lalu," kata Fary dalam jumpa pers di FX Plaza, Rabu (30/11).

BACA JUGA: Parah, Tiket Piala AFF Sampai Rp 2 Juta, Jangan-jangan...

Selama proses pembangunan yang memakan waktu setahun lebih, SSB yang digawangi anggota DPR RI Komisi V ‎tersebut mampu menyedot banyak peserta atau siswa. 

Selama masa pembangunan fasilitas yang modern dan memadai untuk berlatih, siswa SSB sementara menjalani latihan di SMAK Surya Atambua.

BACA JUGA: Tolooong! Server Ngadat, Calon Pembeli Tiket AFF Serbu Konter

Total ada 500 siswa, yang terbagi ‎ke dalam beberapa kelompok umur. Mulai dari U-7 sampai 8 yang mencapai 55 sisiwa, U-10 sebanyak 75 orang, U-12 total 110 siswa, kemudian U-14 mencapai 125 siswa, U-16 total 70 siswa, dan kelompok umur paling tinggi, U-18 yang mencapai 65 siswa.

"Tim ini sudah menunjukkan hasil, juara di turnamen Bali United Kristal Pos Kupang Cup 2016. Kami yakin prestasi ini menunjukkan ada bibit unggul sepak bola di perbatasan Indonesia, khususnya di desa Kabuna, Belu, NTT.

Sementara itu, menteri Desa, Eko Putro Sandjodjo menegaskan, mendukung penuh SSB Bintang Timur. Saat ini, pihak SSB Bintang Timur sedang menggagas sebuah liga bertajuk Liga Perbatasan.

"Ada anggaran ‎dari Kemendesa, Transmigrasi, dan pembangunan daerah tertinggal. Kami apresiasi Liga Perbatasan, Kemendesa juga bekerja sama dengan Kemenpora, siap mendukung Liga Perbatasan ini," papar menteri asal PKB tersebut.

Deputi III Kemenpora Raden Isnanta juga mengamini pernyataan Eko. Baginya, sudah ada MoU yang dibuat antara Kemendesa dan Kemenpora untuk membuat kompetisi antar desa.

"Ini ada Galadesa. Kompetisi ini akan menggalakkan pembudayaan olahraga, khususnya sepak bola. Di daerah perbatasan juga akan dibuat Liga Perbatasan, kami mendukung penuh," tandasnya. (dkk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nggak Habis-habis, Ronaldo Cetak Sejarah Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler