jpnn.com, JAKARTA - Sejalan dengan program presiden yang memprioritaskan pembangunan SMK Maritim, Pertanian, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif maka Kemendikbud berencana merekrut guru SMK dengan sistem kontrak dari kalangan profesional bersertifikat.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, ada mata pelajaran yang ilmunya tidak bisa didapat hanya dari sekolah.
BACA JUGA: Kemendikbud Kirim 1.000 Guru SMK Belajar di Singapura
Melainkan harus dari pengalaman kerja misalnya mualim kapal. Biasanya para profesional ini mengambil cuti selama dua tahun.
"Ini yang bisa kami gunakan untuk mereka mengajar di SMK. Setelah selesai kontrak mereka akan kembali ke profesi semula” terang Menteri Mujadjir, Kamis (24/1).
BACA JUGA: Kekurangan Guru SMK Diisi Lewat Rekrutmen PPPK
Dia menambahkan, saat ini sudah ada SMK yang mempunyai teaching factory, dan telah diizinkan untuk menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Teaching factory artinya dia sudah sesuai sistemnya dengan partner industrinya dan sudah mendapatkan pendapatan.
BACA JUGA: Formasi CPNS 2018: Guru SMK Sangat Dibutuhkan
Mendikbud Muhadjir Effendy. Foto: Humas Kemendikbud
"Revitalisasi yang kami kembangkan adalah bagaimana mendorong mereka untuk menjadi BLU. Jadi kami nvestasikan lalu bisa dilepas,” ujar guru besar Universitas Muhammadiyah Malang ini.
BACA JUGA: Menristekdikti Usul Rekrut 4.200 Dosen Berstatus PPPK
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan, revitalisasi SMK bukan hanya dari penambahan anggaran tapi bisa juga dari insentif yang diberikan misalnya kerja sama dengan swasta.
“Contohnya Astra mau bangun beberapa SMK sehingga dia bisa mendapatkan double deduction dan kita bisa punya SMK dengan kualitas bagus," ucap Menteri Sri Mulyani. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dia Profil Mudianto, Kepala SMK Terbaik Se - Indonesia
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad