Seperti santer diberitakan, motivasi utama Gumilar berhenti pada 14 Agustus nanti adalah supaya dia bisa maju lagi menjadi rektor UI untuk periode kedua. Namun secara resmi, pengunduran ini duganakan sebagai upaya untuk menjaga integritas dan independensi proses pemilihan rektor UI yang baru nanti.
Mendikbud Mohammad Nuh usai mengunjungi proyek rehab ruang kelas rusak berat di Kab. Bogor kemarin menuturkan jika penunjukkan Djoko Santoso sebagai Pjs rektor UI sudah sesuai dengan persayaratan yang diminta Majelis Wali Amanat (MWA) UI. "Diantaranya mintanya adalah pejabat eselon satu, guru besar, dan pernah menjadi rektor," ujar Nuh.
Dia menambahkan jika pengalaman Djoko Santoso memimpin ITB, cukup layak untuk menjadi Pjs rector UI. "UI dan ITB saya rasa setara," tutur menteri asal Surabaya itu.
Menilik dari persyaratan tadi, Nuh lantas menunjuk Djoko Santoso melanjutkan kepemimpinan UI sepeninggal Gumilar. Rencananya Djoko akan memimpin UI hingga ada rektor definitive. Sesuai dengan kalender pemilihan rektor baru UI, penetapan rektor baru diperkirakan pada Oktober mendatang.
Tugas utama Djoko Santoso nantinya adalah mengawal proses penjaringan dan pemilihan rektor UI yang baru. "Kami tetap netral. Kementerian tetap independen. Tidak menerima titipan pihak A atau pihak B," ujar Nuh.
Selain tugas tersebut, Djoko Santoso juga akan menandatangani ijazah-ijazah yang dikeluarkan selama belum ada rector definitive yang baru. Nuh juga optimis jika pemilihan rector UI yang baru akan berlangsung tertib dan lancar. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji Dan Tunjangan Guru PNS Naik Rp 10,1 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi