Kemendikbudristek: Asesmen Nasional untuk Perbaikan Kualitas Pembelajaran, Bukan UN

Kamis, 02 September 2021 – 20:02 WIB
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Perbukuan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo dalam webinar membahas AN. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek memastikan asesmen nasional (AN) bukanlah UN. AN tujuannya untuk perbaikan kualitas pembelajaran.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Perbukuan Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan AN merupakan paradigma baru evaluasi pendidikan nasional. AN merupakan bagian dari Merdeka Belajar.

BACA JUGA: Dituding Sebagai Cepu, Pengedar Narkoba Tewas Dikeroyok di Dalam Tahanan

"Asesmen nasional adalah evaluasi sistem pendidikan. Bukan penilaian terhadap murid, guru atau kepala sekolah sebagai individu," terang Anindito dalam webinar Kemendikbudristek, Kamis (2/9).

Dia menjelaskan AN dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi perbaikan kualitas pembelajaran.

BACA JUGA: Coki Pardede Ditangkap karena Sabu-Sabu, Ini Lokasi Penangkapannya, Waduh

AN bertujuan untuk mendorong perubahan positif dalam cara guru mengajar, cara kepala sekolah memimpin pembelajaran di sekolahnya, dalam pengawasan sekolah dan dalam cara pemerintah daerah (pemda) melakukan evaluasi diri dalam penganggaran agar lebih berorientasi pada kualitas pembelajaran.

“Jadi, tujuan asesmen nasional itu sebenarnya memantik perubahan. Asesmen nasional merupakan evaluasi terhadap sistem pendidikan,” tekannya.

Dia menegaskan asesmen nasional tidak memiliki konsekuensi pada murid peserta AN. Selain itu AN juga untuk pemetaan dan umpan balik bagi satuan dan Dinas Pendidikan. Tidak ada skor individu, murid, guru kepada sekolah.

Dari hasil AN, kata Anindito dijadikan dasar untuk perbaikan proses pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan.

"Dengan perbaikan proses pembelajaran itu diharapkan terjadi peningkatan karakter dan kompetensi peserta didik," ucapnya.

Sebelumnya Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan di kalangan masyarakat ada kekhawatiran yang muncul di masyarakat dikarenakan selama bertahun-tahun ujian nasional (UN) telah terkondisikan sebagai sesuatu yang menakutkan. Bahkan, ada ancaman bagi yang nilai UN-nya rendah kepala sekolah bisa dimutasi.

“Persepsi ini yang harus dibasmi, asesmen nasional tidak membebani individu seperti UN,” tegas Nadiem Makarim. (esy/jpnn)


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler