jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) meluncurkan program Ayo Kursus. Program ini menyasar bagi 24 ribu anak usia sekolah yang tidak bersekolah di bawah usia 25 tahun.
"Bagi masyarakat yang memenuhi syarat tersebut dan ingin meningkatkan kompetensinya melalui kursus dan pelatihan dengan berbagai pilihan jenis keterampilan sesuai minat dan bakat mereka," kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim saat peluncuran program Ayo Kursus secara daring, Rabu (22/9).
BACA JUGA: Dirangkul Nadiem, Tiga Mahasiswa Suku Anak Dalam Makin Semangat Kuliah
Program ini, lanjutnya, menjadi salah satu solusi yang ditawarkan Kemendikbudristek melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Ditjen Diksi untuk membantu masyarakat agar tetap meningkatkan kualitas dirinya meski dalam situasi pandemi yang kurang menguntungkan.
“Upaya untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak usia sekolah atau putus sekolah, untuk kembali mendapatkan pendidikan. Mereka harus kembali ke sekolah, salah satunya melalui program kursus dan pelatihan,” tutur Nadiem.
BACA JUGA: Nadiem Makarim Sampaikan Pengumuman Penting untuk Seluruh Guru
Mendikbudristek Nadiem Makarim juga mengatakan program kecakapan wirausaha (PKW) yang merupakan program inisiatif dari Ditjen Diksi menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi adalah solusi terbaik yang dimiliki untuk memulihkan Indonesia.
Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengatakan kesempatan ini sangat relevan bagi mereka agar tidak menyerah pada kondisi ketiadaan kesempatan bekerja maupun melanjutkan kuliah.
BACA JUGA: Alih Kelola Blok Rokan, Momentum Wujudkan Kemandirian Energi
Sebaliknya mereka justru didorong untuk mengembangkan diri dan bersiap pada era selanjutnya setelah pandemi, di mana gerbang-gerbang dunia kerja lebih terbuka namun persaingan tetap tinggi.
Sedangkan bagi mereka yang akan melanjutkan kuliah, lanjut Wikan, tambahan jenis keterampilan yang didapatkan di kursus dan pelatihan akan membuat mereka memiliki kompetensi yang lebih mumpuni, baik dari pengembangan keahlian maupun karakter mereka.
“Inilah yang akan menjadi modal di masa depan untuk berkembang bersama dunia kerja,” imbuhnya.
Calon peserta didik dapat mendaftar secara mandiri di aplikasi Ayo Kursus yang berbasis komputer pada tautan https://banper.binsuslat.kemdikbud.go.id/ayo_kursus/.
Tautan ini secara sistem akan dihubungkan dengan lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang sudah ditetapkan dalam program PKK/PKW. Pada laman ‘Ayo Kursus’, calon peserta didik mengisi data diri, setelah dikurasi mereka dapat leluasa memilih kursus dengan jenis keterampilan sesuai bakat dan minat mereka, yang selanjutnya akan diarahkan ke LKP sesuai jenis keterampilan pilihan.
Dalam laporannya, Direktur Kursus dan Pelatihan Wartanto menjelaskan program Ayo Kursus menargetkan sebanyak-banyaknya peserta didik sesuai kuota yang masih disediakan oleh program PKK/PKW, yaitu lebih dari 24.500 peserta di tahun 2021 dengan anggaran sekitar Rp 100 miliar untuk LKP di seluruh Indonesia. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad