jpnn.com - JAKARTA - Direktorat Kemitraan dan Penyelerasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berkolaborasi dengan Go Study China, menggelar business matching bartajuk "2024 China-Indonesia Education Industry Talk.
Dalam kegiatan ini dihadirkan langsung berbagai industri dari berbagai sektor asal China, beserta beberapa universitas.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Siap Suguhkan Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi
Orientasi dari agenda ini bertujuan memfasilitasi stakeholder strategis China untuk bersinergi dengan perguruan tinggi vokasi di Indonesia melalui program kemitraan, antara lain, joint research, recruitment, internship programs, dan employee up-skilling.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati menyampaikan pentingnya kolaborasi yang bermakna.
BACA JUGA: Dirjen Kiki Sebut Program Doktor Terapan Amanah UU, Pendidikan Vokasi Naik Kelas
Artinya, baik Indonesia maupun China sama-sama mendapatkan benefit.
Dia mengatakan kolaborasi harus didasarkan atas tujuan yang sama saling melengkapi dan bukan berdasarkan kasihan.
BACA JUGA: China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
"Harus saling mendukung dan membutuhkan sehingga ada simbiotik mutualisme," kata Dirjen Kiki saat membuka kegiatan di Gedung Kemendikbudristek, Rabu (24/4).
Dirjen Kiki berharap momentum ini menghasilkan diskusi antara China dan Indonesia yang bisa ditindaklanjuti.
Nantinya, lanjut Kiki, Kemendikbudristek tidak hanya berkolaborasi dengan China, tetapi juga negara-negara lain.
"Saat ini kami ingin membangun hubungan dahulu. Ingin tahu mereka (China) maunya apa. Sebaliknya mereka juga tahu apa kebutuhan kita, " ucapnya.
Dia mengatakan kolaborasi dengan China bertujuan untuk menyiapkan generasi muda Indonesia yang berwawasan global.
Bagi China, akan menguntungkan jika memahami talenta Indonesia yang dibutuhkan.
"Nantinya akan ada riset bersama. Target kami adalah menghasilkan generasi muda Indonesia yang siap menghadap masa depan dan berwawasan global, " pungkas Dirjen Kiki. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad