Kemenhan Bidik Motor Listrik Militer Jadi Kendaraan Pasukan Khusus

Rabu, 29 Juni 2022 – 07:32 WIB
Kemenhan mematangkan motor listrik militer untuk digunakan pasukan khusus. Foto: Kemenhan

jpnn.com, JAKARTA - Industri pertahanan dalam negeri diharapkan terus melahirkan prestasi untuk menyokong ekonomi dan kedaulatan bangsa Indonesia.

Kapuslitbang Alpahan Balitbang Kemenhan Arif Harmanto menyatakan pihaknya mendorong hadirnya motor listrik khusus atau Electric Tactical Motorbike.

BACA JUGA: Motor Listrik Bergaya Adventure dari Energica, Mirip Multistrada

Motor tersebut merupakan karya nyata anak bangsa yang bisa digunakan dalam operasi militer.

"Tidak hanya diharapkan mampu meluncur di medan beraspal dengan baik, tetapi di medan operasi militer," ungkap Arif dalam keterangan di Jakarta, Rabu (29/6).

BACA JUGA: Motor Listrik Asal Rusia Kental Aura Militer

Menurut Arif, kendaraan taktikal sangat diperlukan untuk mendukung kerja operasi pasukan khusus di jalanan hutan yang terjal dan berkelok, dan dengan konsep operasi senyap.

Oleh karena itu, uji rancangan motor listrik tersebut, merupakan hasil desain anak bangsa dan dikaji serta diuji PT Eltran Indonesia (anak perusahaan Len) di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertahanan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemenhan), Pd. Labu, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

Balitbang Kemenhan memiliki tugas menyelenggarakan penelitian, pengkajian dan pengembangan strategi dan sistem pertahanan, sumber daya manusia, kemampuan dan pendayagunaan industri nasional serta penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan untuk pertahanan negara. 

"Kami terus mengkaji dalam FGD (fokus group discussion/diskusi terstruktur dengan topik yang ditentukan) ini sebagai sebuah tahapan dalam penelitian pengembangan yang pada prinsipnya Litbang pertahanan ini yang menjadi tujuan utama adalah bagaimana produk Litbang ini bisa digunakan oleh user," kata Arif.

Arif membeberkan tujuan akhirnya, hasil Litbang Kemenhan mampu bermanfaat untuk pengguna. 

"Bagaimana bisa bermanfaat, tentu harus sesuai dengan apa yang diinginkan user. Maka dari itu, kami mencari masukan dari user, dari inisial desain, kita minta masukan dari user. Dari situ kita coba akomodasi apa-apa yang menjadi kebutuhan user," tambahnya.

GM Pemasaran dan Penjualan PT Eltran Ridwan menambah bahwa FGD tersebut merupakan serangkaian dari Litbang mandiri, yang menjadi kerja sama PT Eltran Indonesia dengan Litbang Kemenhan.

"Jadi, pengembangan penelitian motor listrik, dan sekarang sudah berjalan sesuai roadmap, terus memperkenalkan serta meminta masukan-masukan dari pihak kesatuan yang lainnya dari TNI. Dengan begitu, motor yang kita kembangkan bisa sesuai dengan penggunaan operasinya," paparnya.

Ridwan mengaku banyak mendapatkan masukan dari satuan untuk kembangkan lagi. 

Kesatuannya tadi di antaranya ada dari Puslaik (Pusat Kelaikan Kemenhan), Dirtekinhan (Direktorat Potensi Pertahanan) Kemenhan, Kopassus.

"Selanjutnya kita menyesuaikan dengan masukan-masukan dari kesatuan itu," ungkapnya 

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mendorong industri pertahanan Indonesia secara keseluruhan agar senantiasa menjalankan manajemen yang sebaik-baiknya. 

Dia mengamatkan harus ada perubahan drastis dalam budaya industri pertahanan secara keseluruhan.

Terlebih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi instruksi untuk membesarkan industri pertahanan Indonesia. Hal tersebut, sebagai bentuk dari pengabdian patriot-patriot bangsa untuk ikut menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. 

Menhan Prabowo menekankan bahwa industri pertahanan perlu menyadari bahwa mereka adalah kebanggaan bangsa Indonesia dan masyarakat mengharapkan kinerja terbaik.

“Kita adalah tuan di negara kita sendiri, kita harus jadi tuan di tanah, air, dan udara kita sendiri,” pungkas Prabowo. (mcr10/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler