jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memimta publik tidak berspekulasi atas temuan Seaglider atau drone laut yang ditemukan seorang nelayan di wilayah perairan Selayar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/12).
Urusan Seaglider disebutkan Kemenhan, akan diteliti dengan cermat oleh TNI Angkatan Laut.
BACA JUGA: Berita Duka, AKP Delli Haris Meninggal Dunia, Kami Berbelasungkawa
Permintaan dari Kemenhan itu seperti disampaikan juru bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangan resminya kepada awak media, Selasa (5/1).
“Kementerian Pertahan mengajak publik tidak berpolemik yang kontraproduktif,” kata Dahnil.
BACA JUGA: KSAD Minta Secepatnya Lab PCR Bantuan BNPB dan Kemenhan Bisa Beroperasi
Ia menjelaskan, seperti keterangan TNI AL, Seaglider biasanya juga digunakan untuk keperluan survei bawah laut atau oseanografi.
Namun, TNI AL belum menentukan kegunaan dari Seaglider yang ditemukan nelayan Selayar.
BACA JUGA: Drone Asing di Laut RI, LaNyalla Ingatkan Menhan Prabowo SubiantoÂ
“Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berharap rakyat Indonesia terus mendukung TNI bekerja keras untuk pertahanan Indonesia dan mari bersama memperkuat pertahanan rakyat semesta untuk memastikan NKRI yang lebih kuat,” tutup Dahnil.
Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono memerintahkan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut untuk meneliti Seaglider yang ditemukan seorang nelayan di wilayah perairan Selayar.
Yudo mematok waktu bagi Pushidros TNI AL meneliti seaglider selama sebulan.
Pushidros TNI AL bisa melakukan kerja sama dengan Kementerian Pertahanan untuk mengetahui dari mana asal Seaglider.
“Saya beri waktu satu bulan pak Kapushidros untuk bisa menentukan atau membuka hasilnya biar ada kepastian,” katanya saat menyampaikan konferensi pers di Gedung Pushidorsl, Ancol, Jakarta Utara, Senin (4/1).
Saat ini, Yudo mengaku, belum bisa memastikan asal mula Seaglider yang ditemukan nelayan Selayar beberapa waktu lalu itu.
Terlebih lagi, dalam tubuh alat tersebut juga tidak tertulis asal peralatan bawah laut itu.
“Jadi tidak ada tulisan apa pun di sini. Kami tidak reyakasa bahwa yang kami temukan seperti itu, masih persis seperti yang ditemukan nelayan tersebut kita bawa ke sini,” kata dia. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan