jpnn.com, BANDUNG - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal membangun infrastruktur transportasi massal di wilayah Bandung Raya.
Rencana terdekat adalah elektrifikasi dari timur ke barat atau dari Cicalengka sampai ke Padalarang.
BACA JUGA: Gempa Bumi Magnitudo 5.0 Guncang Bandung Raya, Sejumlah Bangunan Rusak
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri acara seminar nasional MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) di Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin (14/10).
Menhub Budi mengatakan, perlu integrasi transportasi massal di wilayah Bandung Raya. Ini dikarenakan kemacetan yang semakin menjadi di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat itu.
BACA JUGA: Sahabat Bang Ara Bandung Raya Siap Memenangkan Prabowo-Gibran Sekali Putaran
“Saya sengaja memilih Kota Bandung dan (Bandara) Kertajati) karena paling aktual. Bandung, ya maaf kata harus ditolong. Karena Bandung dalam keadaan cukup padat,” kata Budi.
“Kementerian Perhubungan sudah menyelesaikan elektrifikasi timur barat, Cicalengka sampai ke Padalarang. Insyaallah akan segera berfungsi tahun ini,” lanjutnya.
BACA JUGA: Relawan Canvasing Gempita Bandung Raya Berkonsolidasi untuk Memenangkan Prabowo-Gibran
Selain elektrifikasi commuter line, di Bandung Raya juga akan dibangun Bus Rapid Transit (BRT) dan Autonomous Rail Transit (ART) untuk menghubungkan wilayah utara dengan selatan.
“Lalu, di utara selatan kami usulkan ART. Anggarannya tidak terlalu mahal jadi mungkin bisa sharing antara pusat dan daerah. Minimal utara – selatan, timur – barat,” tuturnya.
Budi menerangkan, pembangunan transportasi massal ini demi memperlancar lalu lintas dan mobilitas masyarakat.
Dia menargetkan, transportasi massal di Bandung kelak bisa saling terhubung seperti di Jakarta.
Di sisi lain World Bank atau Bank Dunia diketahui memberikan anggaran besar untuk pemerintah Indonesia, nilainya mencapai Rp 1,3 triliun.
Anggaran itu bakal digunakan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Bandung Raya.
“Seperti diketahui Bandung mendapatkan bantuan Bank Dunia yang lebih Rp 1 triliun plus IFI. Ini satu edukasi bagi masyarakat Bandung, selain ada BRT atau BTS, ada yang namanya juga IFI dari Bank Dunia, nanti KRL dan ART,” jelasnya.
“Ini menjadi satu langkah yang mesti diperhitungkan sehingga Bandung menjadi lebih tidak macet dan lebih nyaman,” ujar Budi Karya. (mcr27/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina