Kemenhub Pantau Ketat Harga Tiket

Jumat, 27 Desember 2013 – 08:24 WIB
Suasana Bandara. Foto: Ilustrasi

jpnn.com - JAKARTA - Permintaan layanan transportasi umum, terutama transportasi udara, meningkat akhir tahun ini. Terdapat kenaikan permintaan extra flight atau tambahan penerbangan sekitar 10 persen dari maskapai penerbangan. Kondisi tersebut berlangsung sampai puncak arus balik liburan Natal dan Tahun Baru 2014 yang diperkirakan terjadi pada 4 Januari tahun depan.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti S. Gumay mengatakan, pada musim liburan Natal dan tahun baru sejumlah maskapai penerbangan nasional dan internasional sudah mengajukan extra flight di rute-rute tertentu.

BACA JUGA: Pertamina Targetkan Pendapatan Rp830 Triliun pada 2014

"Ya, sementara ini kami hitung kenaikannya sekitar 10 persen dibandingkan tahun lalu," ujarnya kepada Jawa Pos kemarin.
 
Meski demikian, pihaknya belum bisa merilis secara pasti jumlah penerbangan, termasuk kenaikannya. Selain itu, Herry menegaskan bahwa pihaknya juga memantau ketat harga tiket yang dijual agar tidak melampaui batas atas yang ditentukan pemerintah. "Sampai hari ini (kemarin, Red), kami belum terima laporan adanya pelanggaran," ujarnya.
 
Herry mengatakan, angka penerbangan yang dilakukan maskapai akan berangsur normal menjelang puncak arus balik pada 4 Januari 2014. "Kalau 4 Januari, mungkin sudah turun frekuensinya. Puncaknya ya tanggal 28 Desember ini," imbuhnya.
 
Untuk memastikan tidak ada pelanggaran atau mark-up harga tiket pesawat, pemerintah memantau 23 bandara nasional yang berada di bawah PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II. Beberapa di antaranya terdapat di Solo, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, dan Denpasar. Juga Pontianak, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Kupang, Lombok, Palu, Tarakan, Manado, Ambon, Jakarta, Batam, Palembang, Medan, Padang, Jambi, Pekanbaru, dan Pangkal Pinang.

Adapun untuk angkutan udara luar negeri, pemantauan dilakukan pada empat bandara, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, dan Denpasar.
 
Tambahan penerbangan pada rute-rute tertentu gara-gara lonjakan penumpang dipastikan Herry tidak akan mengganggu atau menambah padat penerbangan reguler. "Biasanya, penerbangan tambahan akan diberikan pada jam-jam malam, di mana slot terbang tersedia. Hal itu tentunya sudah dikoordinasikan dengan bandara-bandara tujuan," tegasnya.
 
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Emirsyah Satar secara terpisah mengatakan bahwa maskapai akan mematuhi aturan tarif batas atas yang sudah ditetapkan pemerintah.

BACA JUGA: Gambar Bahaya Rokok Efektif Juni 2014

"Kalaupun harga tiket pada musim Natal dan tahun baru lebih tinggi daripada hari-hari biasanya, itu karena maskapai menghapuskan tarif promo yang harganya 30 persen lebih rendah dari tarif idealnya dan akan memaksimalkan tarif batas" atas," ujarnya. (gen/c11/sof)

BACA JUGA: Larang Ekspor Bijih Mineral, Newmont akan Berlakukan PHK

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Bangun 121 Ribu Rumah Subsidi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler