jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyiapkan dua skenario untuk mengantisipasi pembangunan proyek jalan tol layang (elevated) Jakarta - Cikampek selama arus mudik Lebaran mendatang.
Seperti diketahui, pembangunan proyek jalan tol layang (elevated) Jakarta - Cikampek menyebabkan kemacetan.
BACA JUGA: 2019, Menhub Targetkan Penyerapan Anggaran Sebesar 95,89 Persen
“Kami ada dua opsi, pertama yakni strategi optimalisasi jalan yang ada jika tol Jakarta-Cikampek operasional, yang kedua kalau tidak bisa beroperasi, kami juga menyiapkan strateginya bagaimana,” kata Dirjen Budi Setiyadi di Jakarta, Kamis (21/3).
Budi menambahkan, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan PT Jasa Marga Tbk untuk penyelesaianya proyek tol layang Jakarta-Cikampek.
BACA JUGA: Helikopter Jatuh di Tasikmakaya, Ditjen Udara Kirim Inspektur Penerbangan
Sayangnya, sejauh ini belum ada kepastian apakah tol layang Jakarta-Cikampek bisa beroperasi secara fungsional atau belum saat arus mudik Lebaran nanti.
“Jika sudah selesai, bagaimana langkah selanjutnya, Sebaliknya jika belum bisa digunakan, perlu disipkan opsi apa yang mesti diakukan ke depan. Semua harus dipikirkan sejak sekarang, yang pasti, proyek tengah berjalan. Jalan tol Elevated II Jakarta-Cikampek sekarang progresnya sudah 70 persen,” papar Budi.
BACA JUGA: Kemenhub Bakal Tentukan Tarif Ojol yang Menguntungkan
Selain itu, pembatasan kendaraan barang sumbu 3 juga akan dibatasi seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Akhir Maret keputusan pembatasan barang sumbu 3 ke atas di beberapa jalan tol dan jalan negara akan kami finalisasi,” tandas Budi.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Akan Observasi Pesawat Boeing 737 Max 8 dalam Seminggu
Redaktur & Reporter : Yessy