jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga kini masih menunggu perbaikan bisnis plan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) untuk menyelamatkan perseroan dari lilitan utang Rp 7,3 triliun.
Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bhakti Gumay menuturkan bahwa direksi Merpati belum juga menyambangi pihaknya.
BACA JUGA: Masih Berpotensi Naik
"Kita nunggu bisnis plannya mereka (Merpati), belum ketemu lagi. Kami masih menunggu," ujar Herry di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (14/4).
Sementara untuk opsi menutup Merpati seperti yang sempat mencuat, ditegaskan Herry bahwa pihaknya tidak mengarah ke opsi tersebut. Pihaknya masih berusaha memberikan kesempatan pada maskapai pelat merah itu untuk menghidupkan Merpati.
BACA JUGA: Garuda Resmi Buka Rute Surabaya-Jeddah
"Kita enggak mengarah ditutup apa enggak. Tapi kita melihat kemampuan (Merpati) dengan sesuai aturannya," terang dia.
Seperti diketahui, saat ini Kemenhub telah membekukan sementara Air Operation Certificate (AOC) atau Izin Penerbangan Merpati. Sementara bisnis plan yang diajukan oleh Merpati dinilai masih harus diperbaiki.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Persyaratan Daftar Waralaba Longgar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Migrasi Frekuensi, Fren Inves Rp 1 T
Redaktur : Tim Redaksi