jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menyelenggarakan parade inovasi bidang kesehatan 2019 dengan tema 'Membangun Ekosistem Digital Kesehatan untuk Hidup Lebih Sehat'.
Upaya tersebut dalam rangka perayaan Hari Kesehatan Nasional ke-55. Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengatakan menyambut baik berbagai inovasi di bidang kesehatan.
BACA JUGA: Begini Cara Menkes Dokter Terawan Mengatasi Defisit BPJS Kesehatan
Diharapkan inovasi ini mampu membangun ekosistem terintegrasi yang baik, tingkatkan kinerja, efisiensi dan efektivitas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi kesehatan yang terpercaya, Kemenkes meluncurkan aplikasi konsultasi kesehatan online secara gratis bernama SehatPedia.
BACA JUGA: Terawan: Kalau Cash Flow Tidak Lancar, Rumah Sakit Menjerit
Aplikasi ini bisa digunakan seluruh masyarakat dengan mengunduh di Android Playstore. Selain itu, dalam waktu dekat aplikasi ini juga akan tersedia untuk versi iOS.
Kemenkes meluncurkan SehatPedia sebagai salah satu cara untuk menyesuaikan program dengan industri 4.0.
BACA JUGA: Dokter Terawan: Terima Kasih Ibu
Di mana akses informasi kesehatan mudah didapatkan oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi.
Aplikasi ini akan memfasilitasi masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter-dokter dengan beragam spesialis dari 33 rumah sakit vertikal Kemenkes.
Selain itu tersedia pula artikel tentang kesehatan, kebijakan pemerintah terkait layanan kesehatan, dan informasi terkait rumah sakit pemerintah di Indonesia.
"Saya berharap inovasi-inovasi yang dikembangkan mampu membangun ekosistem integrasi yang baik, meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan dapat benar-benar diimplementasikan," jelas Terawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/11).
Untuk mewujudkan SehatPedia yang handal, Kementerian Kesehatan telah bersinergi dengan Zi.Care.
Lima startup bidang kesehatan lainnya untuk mengembangkan SehatPedia 2.0 yang diluncurkan pada Rabu 13 November 2019.
Sinergi tersebut diwujudkan dalam bentuk nota kesepahaman yang menyatakan bahwa Zi.Care akan mendukung aspek pengembangan teknologi dari platform SehatPedia.
Zi.Care menyadari bahwa empat pilar pelayanan kesehatan (Promoting, Preventing, Curing dan Rehabilitating) harus diprioritaskan sama besar demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat jiwa dan raga.
Sementara itu, CEO Zi.Care, Jessy Abdurrahman menyampaikan sebagai pionir bagi ekosistem pelayanan kesehatan yang berfokus pada Curing dan Rehabilitating, Zi.Care melihat bahwa SehatPedia akan bisa membantu pemerintah.
Terutama dalam kegiatan promoting dan preventing untuk mencapai pelayanan kesehatan yang paripurna.
Menurut Jessy, SehatPedia akan mengisi dua pilar pertamanya yaitu promosi kesehatan dan pencegahan penyakit atau Promoting dan Preventing.
Oleh karena itu pada 2019 ini, Zi.Care secara totalitas membantu pengembangan SehatPedia 2.0. Pada versi terbaru ini Zi.Care memberikan sentuhan-sentuhan baru dalam sisi tampilan dan serta perbaikan menyeluruh pada core engine dari aplikasi yang ada sebelumnya sehingga lahirlah SehatPedia versi 2.0. (flo/jpnn)
Saat ini SehatPedia telah dikembangkan memiliki delapan fitur utama yaitu:
1. Health chat, semula fitur ini merupakan fitur live chat, namun pada pengembangan selanjutnya, mengalami perubahan menjadi health chat.
2. Health article tentang artikel kesehatan.
3. Healthcare, fitur fasilitas kesehatan.
4.Live fit, merupakan fitur baru sebagai upaya mendukung pola hidup sehat masyarakat melalui Germas. Konten tersebut akan diwujudkan dengan mengintegrasikan aplikasi SehatPedia dengan teknologi Internet of Things (IoT) untuk membantu fitur penghitungan langkah dan aktifitas fisik lainnya, penghitungan kada oksigen dalam tubuh, serta tanda vital lainnya.
5. E-Policy, himpunan peraturan Kementerian Kesehatan.
6. E-Magz, fitur baru yang berupa kumpulan majalah bidang kesehatan dalam wujud digital.
7. E-Journal, fitur baru berupa kumpulan jurnal kesehatan kiriman dari dokter-dokter SehatPedia.
8. Medical ID sebagai rintisan data kesehatan individu yang teintegrasi antar fasilitas pelayanan kesehatan (one people one medical record).
Redaktur & Reporter : Natalia