jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Bambang Wibowo mengatakan, pihaknya menyadari keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) karena penggunaannya diprioritaskan pada kategori tertentu. Hal itu berdampak ke petugas medis tingkat Puskesmas sulit memperoleh APD.
Namun, kata dia, hal itu bukan berarti petugas medis Puskesmas tidak memperhatikan sisi keamanan ketika melaksanakan tugas, yakni melayani masyarakat.
BACA JUGA: Peringatan Tegas Letjen Doni Monardo: Jangan Melakukan Penyimpangan APD!
"Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh bapak dan ibu yang ada di Puskesmas, jangan lupa untuk terus menggunakan Alat Pelindung Diri yang baik dan benar, dengan segala keterbatasan yang ada," kata Bambang dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa (7/4).
Namun, Bambang tidak membeber solusi yang tepat atas keterbatasan APD bagi petugas medis di Puskesmas. Dia hanya menekankan bahwa perlunya setiap petugas medis meminimalisir penularan corona ketika melayani masyarakat.
BACA JUGA: Lawan Corona, Samuel dan Stephen Wongso Donasikan APD ke Penggali Kuburan
"Jadi, dengan memanfaatkan dan menggunakan alat pelinding diri yang baik dan benar. Semuanya bisa menghemat tetapi tetap terlindungi dari risiko terpapar Covid-19 ini," ujarnya.
Di tengah keterbatasan APD, Bambang menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pelatihan secara daring kepada petugas medis tingkat Puskesmas. Tentunya, pelatihan tersebut untuk menekan penularan virus corona di Indonesia.
BACA JUGA: Imbauan Tegas Pak Bupati, Jangan Dilanggar, Tanpa Terkecuali!
"Dalam situasi saat ini juga, Puskesmas sudah dilakukan pelatihan yang dilakukan melalui daring dan sudah menjalankan prinsip-prinsip pencegahan. Kemudian screening dan juga mengatasi apa yang harus dilakukan setelah hasil screening itu diketahui," katanya. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan