jpnn.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rondonuwu mengungkapkan orang berusia 15 hingga 29 tahun berisiko mengalami gangguan mental.
Hal tersebut disampaikan Maxi dalam Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021, yang disiarkan secara virtual pada kanal Kemenkes di YouTube.
BACA JUGA: Sindir Hotman Paris, Hotma Sitompoel: Sampai ke mana pun, Saya Lebih Dari Dia, Percayalah!
"WHO mencatat data global tahun 2012 menunjukkan 13 persen dari beban penyakit global adalah dengan gangguan mental," kata Maxi, Rabu (6/10).
Kemudian, Maxi juga mengungkapkan data WHO pada 2018 yang menunjukkan bahwa setiap, 40 detik seseorang meninggal karena bunuh diri.
BACA JUGA: Doa Agar Dimudahkan Dalam Segala Urusan
"Dalam laporan kasus bunuh diri ini meningkat. Dari data-data yang ada, 1 dari 5 atau 6 orang itu bunuh diri," tuturnya.
Data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes pada 2016 mengungkapkan upaya bunuh diri dilakukan oleh sebanyak 1800 orang per tahun.
BACA JUGA: Kolaborasi Kominfo dan MUI untuk Tekan Laju Pertumbuhan Covid-19
"Setiap hari sekitar 5 orang yang melakukan upaya bunuh diri," tambah Maxi.
Bunuh diri, lanjutnya, merupakan penyebab kematian terbanyak kedua yang mayoritas terjadi pada usia 15 hingga 29 tahun.
Selain itu, kasus bunuh diri akibat depresi ini 79 persen terjadi di negara berpenghasilan rendah.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, lebih dari 19 juta orang yang berusia 15 tahun mengalami gangguan mental dan emosional.
Untuk penduduk berusia di atas 15 tahun, lebih dari 12 juta orang mengalami kecemasan.
Maxi menambahkan perasaan cemas dan adanya tekanan mental semakin meningkat di masa pandemi Covid-19 karena adanya pembatasan sosial.(mcr9/jpnn)
Redaktur : Yessy
Reporter : Dea Hardianingsih