jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) bekerja sama dengan Bank Dunia melanjutkan program Sustainable Landscape Management Multi Donor Trust Fund (SLM-MDTF) dengan cakupan sektor yang lebih luas.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam induction meeting dengan Anggota Komite Pengarah Program SLM-MDTF yang digelar secara hybrid, Selasa (11/7) menyampaikan pertemuan tersebut digelar sebagai kick-off meeting untuk pengenalan program dan update berbagai perkembangan Program SLM-MDTF.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Hambatan Perdagangan seperti Bea Masuk Tinggi Harus Dikurangi
“Program SLM-MDTF ini tujuan utamanya untuk mendukung berbagai agenda pemerintah di dalam mewujudkan pengelolaan lanskap yang terintegrasi dan berkelanjutan,” kata Sesmenko Susiwijono.
Sebagai informasi, Program SLM-DTF pada periode I telah dimulai sejak 2016 dan berfokus pada penanganan mitigasi kebakaran lahan dan hutan.
BACA JUGA: Menko Airlangga Dorong Peningkatan Produktivitas dalam Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan
Pada periode II saat ini (2020-2026), Program SLM-MDTF berfokus untuk mendukung pemerintah Indonesia melalui enam komponen, yakni perbaikan administrasi dan tata kelola lahan, pertanian berkelanjutan, pendanaan iklim berkelanjutan, dan penguatan Koordinasi dan komunikasi pengelolaan lanskap yang terpadu dan berkelanjutan.
Program SLM-MDTF juga mendukung program-program strategis lainnya seperti penguatan kapasitas Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dan rehabilitasi mangrove.
Managemen pendanaan Program SLM MDTF dikelola Bank Dunia dengan sumber pendanaan dari Pemerintah Norwegia dan Australia.
Total kontribusi donor untuk program SLM-MDTF per Rapat Komite Pengarah per Juni 2023, yaitu sebesar USD 36,05 juta, dengan pembagian 49,9 persen (atau USD 18,01 juta) untuk kegiatan yang bersifat bank executed.
Kemudian 49,8 persen (atau USD 17,96 juta) untuk kegiatan yang bersifat recipient executed.
Pada tahun ini, Kemenko Perekonomian dan Bank Dunia melihat perlunya komposisi Komite Pengarah baru karena adanya ekpansi kegiatan SLM-MDTF ke sektor-sektor lanskap lainnya, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Komite Pengarah ini bertanggung jawab langsung dan melaporkan ke Menko Perekonomian secara berkala.
Sesmenko Susiwijono menyampaikan untuk mengelola pendanaan SLM-MDTF ini sudah ada Keputusan Menko Perekonomian (Kepmenko) mengenai Komite Pengarah untuk Program SLM-MDTF.
"Di Kepmenko Nomor 302 Tahun 2023 ini sudah ditetapkan pembentukan Komite Pengarah untuk Program SLM-MDTF. Jadi, bedanya dengan di fase yang lalu adalah saat ini sudah ada timnya secara legal formal,” jelas Sesmenko Susiwijono.
Lebih lanjut Sesmenko Susiwijono menegaskan hal penting dalam penetapan Kepmenko tersebut, yaitu adanya struktur tim mulai dari pembentukan Komite Pengarah, tugas-tugasnya, dan juga terkait besaran program kerjanya dalam tahun tahun kedepan di periode 2020-2026.
Kepmenko tersebut diharapkan juga dapat menguatkan komitmen dan koordinasi antar kementerian/lembaga.
Sesmenko Susiwijono menambahkan dengan adanya Kepmenko tersebut juga memperjelas struktur keanggotaan Komite Pengarah, dengan co-chair World Bank dan Kemenko Perekonomian.
Ketua I Komite Pengarah tersebut, yakni Sesmenko Perekonomian, dan Portfolio and Operations Manager for The World Bank in Indonesia and Timor Leste sebagai Ketua II.
Dalam pelaksanaan harian diketuai oleh Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kemenko Perekonomian.
Komite Pengarah tersebut beranggotakan para pejabat eselon I kementerian/lembaga terkait.
“Saya berharap nanti ke depan dengan dukungan penuh dari seluruh Kementerian dan Lembaga, Program SLM-MDTF ini betul-betul bisa mendukung berbagai program dan agenda nasional Pemerintah Indonesia,” pungkas Sesmenko Susiwijono. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi