jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mendukung Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI), yang memberikan Beasiswa Kader Surau kepada ratusan mahasiswa dari 18 universitas di dalam negeri.
"Saya berkali-kali apresiasi YBM BRI karena sudah melakukan program ini," kata Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Sartono dalam Kegiatan Sarasehan Nasional Kader Surau bertajuk 'Pemuda Nasional Character Building dan Masa Depan Indonesia', Jumat (20/7).
BACA JUGA: Menko Puan Dampingi Wapres Saksikan Dimulainya Torch Relay
Kegiatan Sarasehan Nasional Kader Surau ini merupakan kegiatan orientasi bagi penerima beasiswa yang baru setiap tahunnya. Agus sempat memberikan wejangan kepada ratusan mahasiswa yang juga merupakan para penghafal Alquran ini. Kepada mereka, Agus berpesan agar terbiasa hidup mandiri.
"Kunci yang berhasil pertama adalah kalian harus belajar mandiri. Kalian harus punya keinginan untuk berubah," imbaunya.
BACA JUGA: Menko PMK Lepas Perjalanan Api Mrapen Menuju Asian Games
Pengalaman hidupnya yang juga dari keluarga kurang mampu. Meski hanya sebagai anak petani miskin, bermodal tekad yang kuat, dia pun berhasil lulus di UGM dengan predikat cumlaude. Dari sana, sembari bekerja di perpustakaan, dia pun lanjut kuliah S2 di Amerika Serikat. "Alhamdulillah lulus dengan IP waktu master itu 3,8," imbuhnya.
Setelah itu, Agus muda melanjutkan kuliahnya di Austria untuk mendapatkan gelar S3. Di sana, dia nyambi sebagai seorang pengajar.
BACA JUGA: Menko PMK Ajak Masyarakat Semarakkan Asian Games 2018
"Alhamdulillah teman-teman di sana butuh waktu 4 sampai 5 tahun, saya selesai dalam waktu 2 tahun 8 bulan," bebernya.
Kepada mahasiswa para Kader Surau, Agus berpesan untuk terus belajar keras dengan tetap memegang teguh integritas agar kelak bisa sukses seperti dirinya atau bahkan lebih.
"Sebagai mahasiswa jangan pernah nyontek. Proses lebih penting dibandingkan dengan hasil. Tidak ada yang lebih penting dari proses. Jangan biasakan nyontek. Kalau kalian biasakan maka itu akan berdampak buruk. Dan jangan pernah kasih contekan. Percaya kalau dengan kerja keras kita akan mampu mendapatkan hasil yang sangat luar biasa," tekan Agus.
Berikutnya, jika sudah masuk ke lingkungan kerja nanti, Kader Surau, kata dia cukup fokus bekerja dengan baik, dan meraih prestasi.
"Saya tidak pernah berpikir jabatan. Belajar yang keras, raih prestasi, kerja yang baik. Insyaallah akan berhasil. Jangan pernah berpikir jabatan, apalagi mencari jabatan dengan cara yang tidak baik," pungkas Agus. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko PMK: Torch Relay Bisa untuk Promosikan Wisata Daerah
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad