Kemenkominfo Gelar Pelatihan Guru di Makassar agar Makin Cakap Digital

Rabu, 27 Juli 2022 – 09:30 WIB
Kemenkominfo dan Siber kreasi melakukan pelatihan bersama Pendidikan Sulawesi Cakap Digital. Foto: dok Kemenkominfo

jpnn.com, MAKASSAR - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siber Kreasi menggelar program khusus bagi guru dan tenaga kependidikan tingkat SMA Cabang Disdik 1,2, dan 4.

Pelatihan ini beguna bagi guru untuk membuat materi pelajaran berbasis digital.

BACA JUGA: Kemenkominfo Ingatkan Generasi Muda Bijak Bermedia Sosial

Cabang Dinas Pendidikan tersebut meliputi Makassar, Maros, Gowa, Sidrap, Soppeng, Wajo.

Kegiatan ini dilaksanakan bersama Pendidikan Sulawesi Cakap Digital. Pelatihan untuk guru dan kepala sekolah dilakukan agar makin cakap digital.
 
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Setiawan Aswad Ambasador Wakelet internasional, Ketua Ekstrakulikuler Pandu Digital Indonesia, Pandu Digital Madya (Badge Biru), Anshar Syukur, serta Head of Operations Meraki Kreasi Bangsa Muhammad Mikail Karimov.
 
Head of Operations Meraki Kreasi Bangsa Muhammad Mikail Karimov mengatakan perkembangan teknologi informasi di dunia terus berkembang secara masif. 
 
Dia menyebutkan Per februari ini diperkirakan ada 204,7 juta pengguna internet yang berasal dari Indonesia. Jumlah itu mencakup 73,7 persen total penduduk. 
 
Mikail Karimov menuturkan masyarakat Indonesia sendiri boleh dibilang sudah tidak asing lagi dengan ruang digital.

BACA JUGA: Kemenkominfo Ajak Pelajar Makassar Beretika di Dunia Digital

Perubahan gaya hidup menjadi serbadigital menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan berbagai aktivitas.

Pada dasarnya, manusia senang dengan hal-hal yang mudah dan praktis, apalagi instan. 

BACA JUGA: Kemenkominfo–Siber Kreasi Ajak Generasi Muda Agar Paham Bermedia Sosial

"Mi instan saja harus ada pemasakkan sebelum siap dihidangkan. Seluruh kemudahan dan kepraktisan ini akan menjerumuskan kita. Masyarakat makin nyaman dan percaya dalam melakukan aktivitas digital yang selama ini dianggap berisiko tinggi berupa transaksi online," kata Mikail.
 
Mikail menyatakan tingginya aktivitas digital juga membuka potensi buruk, seperti penipuan, pencurian akun, dan pelanggaran privasi. (mrk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler