jpnn.com, TOMOHON - Perkembangan dunia digital yang cukup pesat harus dibarengi dengan sumber daya manusia yang memiliki talenta digital.
Mereka harus memahami kebebasan berekspresi di media sosial dengan batasan-batasan yang ada.
BACA JUGA: Kemenkominfo Edukasi Para Pelajar Didik Waspadai Jejak Digital di Internet
Media sosial digunakan untuk berpartisipasi, berinteraksi, jejaring sosial, serta forum virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengadakan webinar Literasi Digital dengan mengusung tema Makin Cakap Digital yang diperuntukkan bagi para pelajar di Kota Manado dan Tomohon, Jumat (30/9).
BACA JUGA: Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Jaga Kearifan Lokal di Dunia Digital
Kegiatan tersebut menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate sebagai keynote speech menyatakan dalam situasi pandemi Covid-19 mendorong manusia harus terus beradaptasi dalam berbagai aktivitas kehidupan.
"Dampak pandemi Covid-19 makin memicu distribusi pada berbagai sektor kehidupan yang sebelumnya dipicu oleh Revolusi Industri 4.0," katanya.
BACA JUGA: Kemenkominfo Minta Guru, Siswa, Tendik Menggunakan Internet dengan Cerdas
Selain itu, terlihat dari makin majunya teknologi cloud computing, internet of things (IoT), artificial intelligence (AI), big data analytics, advance robotics, hingga virtual reality yang membawa perubahan di semua bidang kehidupan, termasuk dunia pendidikan.
Selain itu, menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten yang akan menjelaskan seputar aman digital, budaya digital, dan etika digital.
Kepala SMPN 2 Tomohon Lily A.H. Mangoendap, menyatakan, media sosial sebagai ruang baru bagi masyarakat untuk berekspresi dan juga sebagai tempat untuk mendapatkan pengakuan sosial serta kehadiran internet dapat didefinisikan membawa manusia beranjak dari era telekomunikasi menuju komunikasi interaktif
"Artinya selain menjadi sarana mencari sarana mencari informasi juga sebagai sarana berinteraksi pada masa pandemi covid-19 saat ini," ujarnya
Lily mengingatkan juga menjaga segala sesuatu yang berbau privasi jangan sampai tersebar di media sosial serta menjaga etika dalam berkomunikasi jangan sampai melewati batas norma dan etika yang ada di masyarakat, yang terakhir kita harus berfikir dahulu sebelum memposting sesuatu di media sosial. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi