Kemenkominfo-MUI Dorong Masyarakat Kaltim untuk Bangkit dari Pandemi

Sabtu, 09 Oktober 2021 – 23:04 WIB
Literasi pandemi dan pemulihan ekonomi yang digagas Kemenkominfo dan MUI. Foto: Humas Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi yang terjadi secara global telah berdampak pada hampir seluruh sektor kehidupan, salah satunya ekonomi, tak terkecuali bagi masyarakat di Kalimantan Timur.

Dalam menghadapi permasalahan tersebut, diperlukan kekuatan dan aksi positif dari berbagai pihak mulai dari pemerintah pusat dan daerah, tokoh agama, hingga masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Suami Tak Ada di Rumah, Istri Sering Main Kuda-kudaan dengan Pria Lain

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai pembimbing, pembina, dan pengayom umat Muslim di Indonesia, juga mengeluarkan fatwa yang terkait dengan pandemi, sebagai langkah pendukung penanggulangan Covid-19 berdasarkan nilai-nilai Islam, termasuk pemulihan ekonomi melalui penerapan ekonomi syariah.

Dalam rangka memberi edukasi dan pemahaman bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kalimantan Timur mengenai hal tersebut, Sekretariat Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo bersama dengan MUI menyelenggarakan webinar bangkit dari Covid-19 dengan tema “Meningkatkan Peran Ekonomi Syariah dan Literasi Digital di Era Pandemi”, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Remaja Putri Tepergok Pacaran di Kamar, Akhirnya Berbuat Nekat

Acara ini diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Webinar dan disiarkan secara live streaming melalui kanal YouTube Ditjen IKP Kominfo, Official TVMUI, dan Facebook MUI.

Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Mabroer MS mengatakan MUI bersama Kemenkominfo memiliki 20 program literasi termasuk di Kalimantan Timur.

BACA JUGA: Nih Tampang Pembunuh Anggota TNI di Depok, Tak Disangka

"Semua kegiatan ini dilakukan agar kesadaran masyarakat untuk mengikuti seruan vaksinasi dapat segera dioptimalkan," ujar dia.

Sementara, Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni’am Sholeh menjelaskan bahwa dalam membangun kerangka kesadaran masyarakat untuk menekan jumlah angka Covid-19, MUI sudah secara langsung mengoptimalkan informasi mengenai penanggulangan Covid-19 salah satunya dengan langkah vaksinasi.

“Imunisasi atau vaksinasi pada dasarnya diperbolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh atau imunitas dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Dalam hal ini vaksin untuk imunisasi tentunya menggunakan vaksin yang halal dan suci,” ungkap Asrorun.

Idy Muzayyad selaku Founder LIMAS dan Wakil Ketua Komisi Infokom MUI Pusat mengatakan digitalisasi berperan sangat signifikan di antaranya dalam menahan laju penurunan kinerja penjualan produk industri halal, mempercepat mekanisme audit online dalam pengajuan sertifikasi halal, dan mendorong peningkatan keuangan sosial syariah terutama dalam pembayaran ZISWAF (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) secara online oleh masyarakat.

“Saat ini, kita dituntut untuk tidak hanya bersifat pasif, tetapi juga harus aktif khususnya dalam menjadi produsen dari isi media. Jika pasif maka daya pertahanan akan lemah, secara tidak langsung kita dituntut untuk pro-aktif terutama dalam menyaring berita-berita hoaks yang beredar saat pandemi ini. Untuk itu, sering kali kita butuh figur atau sosok yang aktif di media untuk mengimbanginya,” kata Idy.

Di kesempatan yang sama, pakar Komunikasi Politik di UIN Jakarta dan Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute Gun Gun Heryanto menuturkan saat ini ruang kebebasan berekspresi telah melimpah, hal ini yang disebut dengan era keberlimpahan komunikasi.

Hal ini layak untuk dijadikan sebuah konteks dan menyebar menjadi sebuah penetrasi, khususnya di ranah digital dan media sosial. Ini menjadi sebuah pemanfaatan dan daily activity yang luar biasa, namun ada pula yang perlu diwaspadai yaitu beredarnya berita-berita hoaks khususnya selama pandemi ini.

“Kondisi ini menjadi sebuah tantangan bagi pola konsumsi informasi digital, misalnya siapapun bisa menjadi produsen informasi, bisa berinteraksi, bebas berekspresi, dan lain sebagainnya. Hal ini jugalah yang bisa memunculkan berbagai tantangan seperti banyaknya beredar info hoaks, hatespeech, misinformasi, disinformasi, dan lainnya,” kata Gun Gun.

Dalam mengatasi infodemik ini, kata dia, ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu dengan memperhatikan alamat situs media online atau media sosial.

"Jangan lupa memperhatikan sumber infomasinya baik dari tulisan, gambar atau video, teliti akan isi berita, serta jangan mudah terkecoh dengan judul yang provokatif," katanya.

Sekretaris Lembaga Wakaf MUI/Pembina Mitra Mikro Guntur Subagja berpendapat bahwa salah satu penggerak ekonomi di Kalimantan Timur ialah tambang, perkebunan, dan pertanian.

Memang saat pandemi ini ketiga aspek tersebut mengalami penurunan, namun seiring dengan informasi yang kian menyebar juga masyarakat yang makin aktif untuk melakukan vaksin, kini Kaltim mulai bangkit.

“Pada sektor pertanian, rantai pasoknya sangat banyak sehingga peluang usaha dan kerja pun makin luas. Jika berbicara tentang pertanian tidak hanya produksi tetapi ada pula riset, teknologi, transportasi, manufaktur, logistik, distribusi hingga ke tangan konsumen. Hal ini yang bisa dikembangkan, jika sektor pertanian meningkat maka akan ada sektor lain yang ikut naik baik dari sektor food industry, pariwisata, kesehatan bahkan kecantikan,” ujar Guntur. (rhs/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MUI   Kemenkominfo   Kaltim   Pandemi  

Terpopuler