Kemenkop UKM Susun 6 Indikator Strategis Adaptasi dan Transformasi KUMKM 

Selasa, 05 Januari 2021 – 11:22 WIB
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang Ekonomi Kerakyatan M. Riza Damanik. Foto: Humas Kemenkop dan UKM.

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) menyusun enam indikator strategis adaptasi dan transformasi koperasi dan UMKM.

Meskipun tengah dilanda pandemi Covid-19, Kemenkop dan UKM optimistis kontribusi ekspor UMKM akan meningkat menjadi 15,12 persen pada 2021.

BACA JUGA: Target Kemenkop UKM, Ekspor KUMKM Tangguh dan Masuk Rantai Pasok Global  

Bahkan target tersebut akan ditingkatkan pada 2024 menjadi 21,60 persen.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang Ekonomi Kerakyatan M. Riza Damanik mengatakan saat ini  ekspor UMKM hanya berkisar 14,37 persen.

BACA JUGA: Menteri Teten Sebut Kunci Pemulihan KUMKM Adalah Pengendalian Isu Kesehatan

Menurutnya, pemerintah melalui Kemenkop dan UKM telah memiliki peta jalan pengembangan koperasi dan UMKM 2021-2024. 

"Kami ingin menggunakan peta jalan ini sebagai acuan KUMKM di masa depan. Kami optimistis akan ada peningkatan signifikan hingga 2024," kata Riza dalam pemaparan Outlook 2021 Adaptasi dan Transformasi KUMKM di Jakarta belum lama ini. 

Menurut Riza, terdapat 6 indikator strategis untuk mewujudkan koperasi modern dan UMKM naik kelas serta sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

Indikator tersebut adalah peningkatan kontribusi produk domestik bruto (PDB) UMKM, PDB koperasi, ekspor UMKM, pertumbuhan start-up koperasi, serta koperasi modern dan UKM naik kelas. 

"Kami dorong UMKM naik kelas, koperasi modern, sekaligus kewirausahaan makin meningkat," ujarnya.

Pada 2021, Riza menargetkan PDB UMKM menjadi 62,36 persen, PDB koperasi 7,54 persen, kontribusi ekspor UMKM 15,12 persen, pertumbuhan start-up berbasis inovasi dan teknologi 900 unit, 150 unit koperasi modern dan 0,55 persen UKM naik kelas. 

Menurutnya, indikator itu disusun dengan mempertimbangkan beberapa hal di antaranya modalitas UMKM dan koperasi saat ini, kondisi ekonomi dalam dan luar negeri sekarang dan ke depannya.

Serta masukan-masukan yang datang dari berbagai pihak, termasuk para akademisi, asosiasi, pelaku UMKM dan koperasi serta daerah.

Menurutnya, indikator tersebut  akan menjadi acuan kolaborasi pengembangan koperasi dan UMKM ke depan. 

Pada 2024, kata Riza, diharapkan kontribusi UMKM terhadap PDB nasional menjadi 65 persen, PDB koperasi 11,54 persen,kontribusi ekspor UMKM 21,60 persen, start-up berbasis inovasi dan koperasi 850 unit, koperasi modern berbasis digital 100 unit dan rasio kewirausahaan 3,95 persen.

Menurutnya,  Indonesia berada di posisi keempat negara dengan jumlah start-up terbanyak.

Hal itu menjadi modal besar untuk mewujudkan start-up berbasis inovasi dan teknologi.

Selain itu, Riza menegaskan, dengan disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja  maka akan mempercepat tumbuh kembangnya koperasi di Indonesia. 

"Peluangnya percepatan digitalisasi koperasi justru ada di UU Cipta Kerja. Dengan begitu akan makin banyak anak muda tertarik menjadi anggota koperasi, mengembangkan usaha berbasis koperasi dan bangga untuk berkoperasi," tutup Riza.  (*/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemenkop Ukm   koperasi   UMKM  

Terpopuler