Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI jadi Korban Banjir Rusia

Senin, 09 Juli 2012 – 05:11 WIB

JAKARTA — Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang yang melanda wilayah Krasnodar, Krymsk, Rusia. Hal ini disampaikan Direktur Informasi dan Media, Kemenlu, PLE Priatna, melaui siaran persnya Minggu (8/7) malam.

Dari hasil pemantauan Keduataan besar Republik Indonesia di Moskow hingga kini tidak ada laporan yang menyebutkan adanya WNI yang menjadi korban dalam musibah  tersebut.

“KBRI Moskow menyampaikan rasa duka dan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada warga Rusia yang tertimpa bencana serta kepada Pemerintah Rusia” ujar Duta Besar RI untuk Rusia, Djauhari Oratmangun dalam rilis tersebut.

Sebelumnya kantor berita BBC, Minggu (8/7)  melansir setidaknya banjir yang dipicu hujan lebat tersebut menelan 144 korban jiwa. Ini merupak banjir terburuk yang telah menerjang kawasan yang berbatasan dengan laut hitam tersebut.

Presiden Rusia, Vladimir Putin yang telah memantau kawasan bencana tersebut melalui udara melakukan pembicaraan darurat dengan pihat terkait untuk mengatasi bencana tersebut di kota  Krymsk. Kota kecil ini sendiri menjadi wilayah terparah akibat banjir. Di kota berpenghuni 57 ribu jiwa inilah korban tewas terbanyak.  Selebihnya ditemukan di kawasan Laut Hitam.

‘’Rumah kami terrendam sampai ke plafon,’’ kata Lidiya Polinina, seorang warga Kryms kepada  Agence France-Presse.

‘’Kami memecahkan jendela untuk memanjat keluar,’’ tambahnya. Stasiun TV setempat menyebut sebagian bear korban jiwa adalah penduduk usia tua yang tengah tertidur lelap saat banjir menerjang. Selain mereka yang tewas belasan lainnya dilaporkan hilang.

Gubernur setempat Alexander Tkachev menyebut apa yang melanda Krymsk ini sebagai bencana terparah yang sebelumnya tak terbayangkan. ‘’Tidak ada yang mengingat banjir seperti ini pernah terjadi dalam sejarah kami. Tidak ada yang perti ini 70 tahun terakhir,’’ ujarnya seperti dikutip kantor berita Itar-Tass

Kini sekitar seribu orang tim penyelamat diterjunkan ke lokasi bencana.  Lebih dari 70 ribu anak-anak yang sedang berkemah di kawasan tersebut dievakuasi.

‘’Banjir sangat kuat. Bahkan lampu lalu lintas mati,’’ ujar juru bicara kepolisian setempat Igor Zhelyabin kepada AFP. Selain mengancam permukiman penduduk, suplai minyak mentah dari kawasan tersebut  terganggu. (zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Over Dosis Kokain, Anjing Pelacak Mati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler