Kemenparekraf Hidupkan Kembali Pariwisata & Ekonomi di Tapal Batas RI-Papua Nugini

Minggu, 09 Juli 2023 – 14:58 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno menghadiri Festival Crossborder Skouw 2023 yang berlangsung pada 6 Juli 2023. Foto: Kemenparekraf

jpnn.com, JAYAPURA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengapresiasi kesuksesan penyelenggaraan Festival Crossborder Skouw 2023 yang berlangsung pada 6 Juli 2023.

Tercatat sebanyak 1.000-1.500 baik dari Papua maupun Papua Nugini hadir pada rangkaian acara yang berpusat di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) RI-PNG di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

BACA JUGA: Kemenparekraf Bakal Prioritaskan Desa Kreatif Kranggan Bekasi Terima DAK 2024

"Saya berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Ini adalah gelaran ketiga Festival Crossborder Skouw dan ini adalah bagian dari kita mempererat persaudaraan, menggerakkan ekonomi, dan mencapai cita cita bersama untuk bangkit dari pandemi," ujar Sandiaga Uno.

Acara ini dikatakan Menparekraf Sandiaga merupakan implementasi dari arahan Presiden Joko Widodo yang meminta untuk menghadirkan berbagai event di seluruh wilayah di Indonesia guna pemerataan ekonomi masyarakat.

BACA JUGA: Jokowi Buka Papua Street Carnival, Kolaborasi Kemenparekraf dan PYCH Binaan BIN

Untuk ketiga kalinya, Festival Crossborder Skouw kembali diadakan di pintu gerbang terdepan wilayah Timur Indonesia sebagai upaya terwujudnya target 8,5 juta wisman dan 1,4 miliar pergerakan wisnus tahun ini, serta untuk meningkatkan hubungan kerja sama dan persahabatan antara Indonesia dengan Papua Nugini.

Acara yang diinisiasi oleh Kemenparekraf ini berkolaboraksi dengan BNPP, PLBN, Konsulat Republik Indonesia di Vanimo, TNI, Polri, Dispar Kota Jayapura, pemerintah daerah, sektor swasta, komunitas lari “Lelarian Sana Sini” serta UMKM lokal Papua.

BACA JUGA: 2 Minggu Hilang, Pengantin Wanita di Bogor Kabur Bersama Mantan Kekasih

Festival Crossborder Skouw adalah sebuah fun festival yang mencakup berbagai kegiatan menarik, seperti musik, olahraga dan UMKM. Dimeriahkan oleh penampilan musisi lokal Papua seperti Epo D'Fenomeno, MAC, Dave Solution dan Blager.

Selain itu, ada juga pampilan Marching Band SMAN 2 Jayapura serta grup Papua modern dance Freedom Squad yang berhasil mengajak pengunjung festival bergoyang. Total ada sekitar 100 tenaga kerja lokal yang dilibatkan (60 tenaga kontruksi dan 40 tenaga kebersihan), serta 110 artis dan pendukung acara (66 musisi, 45 marching band crew dan 10 dance crew).

Sandiaga menghadiri festival ini serta mengambil bagian dalam fun run sejauh 5 km dengan rute melintasi 2 negara (Indonesia dan Papua Nugini), dan diikuti oleh para pelari terdiri dari TNI, Polri, dan komunitas “Lelarian Sana Sini”. Event fun run ini juga sebagai penutup rangkaian festival yang dimulai sejak pagi hari.

Sebanyak 32 booth UMKM lokal di berbagai sektor seperti F&B, fashion dan souvenir turut memeriahkan festival ini.

Pasar rakyat dan Festival UMKM ini juga akan menampilkan pameran kopi yang bekerja sama dengan coffee shop dan juga barista lokal. Tidak hanya memamerkan kopi, di sini pengunjung juga dapat membeli kopi, baik yang sudah siap seduh maupun biji kopi. Rata-rata transaksi pengunjung di stand F&B, tercatat sekitar Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu.

Sandiaga mengatakan bahwa dirinya berharap agar festival ini bisa terselenggara di berbagai daerah perbatasan di Indonesia setiap tahunnya agar dapat membawa multiplier effect lapangan kerja seluas-luasnya, memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk terlibat.

"Juga memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk terlibat mempromosikan kearifan lokal dan meberikan pengakuan serta apresiasi terhadap warisan budaya lokal yang mengingkatkan rasa bangga dan identitas Wonderful Indonesia," ujarnya.

Data menunjukkan peningkatan ekonomi para pelaku UMKM memberikan dampak terhadap kebangkitan ekonomi secara luas serta mendorong terciptanya lapangan kerja.

"Terlebih saat ini, kontribusi ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dengan nilai sebesar 7,35 persen. Data dari Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021/2022 menyebutkan bahwa tiga sub-sektor ekonomi kreatif penyumbang terbesar struktur PDB dan ekspor yakni kuliner (39 persen), fesyen (17 persen) dan kriya (14,9 persen)," katanya. (rhs/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktor Pierre Gruno Mengamuk di Bar, Seorang Pengunjung Babak Belur, Polisi Turun Tangan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler