jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkenalkan pola perjalanan ekowisata mengintegrasikan kawasan konservasi di Provinsi Jawa Timur. Mulai dari Taman Nasional (TN) Bromo Tengger Semeru, TN Meru Betiri, TWA Kawah Ijen dan TN Baluran kepada 18 orang tour operator baik dalam maupun luar negeri.
Dari total 18 orang peserta tersebut 6 berasal dari tour operator international seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Dan 12 orang peserta lainnya berasal dari Jawa Timur, Bali dan Jakarta.
BACA JUGA: Kemenparekraf Bertekad Wujudkan 3 Target dari Kolaborasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, Indonesia sangat kaya akan wisata alam. Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki potensi wisata alam yang luar biasa.
“Kita mencoba mengangkat semua potensi yang ada. Untuk itu, kami memperkuat jejaring antar tour operator ekowisata nasional dan internasional. Agar sama-sama mengemas paket wisata yang menarik buat pasar maisng-masing negara,” katanya, di Jakarta, Selasa (7/11).
BACA JUGA: Kemenparekraf Dorong Pemangku Kepentingan Satu Visi dalam Pengembangan Wisata Selam
Giri juga menjelaskan, daerah harus sadar terhadap potensi pariwisata yang dimiliki. Karena pariwisata bisa berimbas positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Terlebih, buat masyarakat sekitar destinasi.
“Yang kita harapkan, pengembangan ekowisata ini bisa berdampak nyata terhadap peningkatan ekonomi daerah dan masyarakat. Selain tentunya bisa membantu pencapaian terget kunjungan wisatawan yang dibebankan pemerintah,” katanya.
Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam dan Buatan (PWAB) Kemenparekraf, Alexander Reyaan menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk membagi pengetahuan tentang produk ekowisata, dan memberikan masukan untuk perbaikan pola perjalanan kepada tour operator. “Sudah tentu, goal-nya meningkatkan jumlah kunjungan ekowisata ke Indonesia,” katanya.
Kegiatan Famtrip ini dilatarbelakangi oleh moment penting yang terjadi Pada tahun 2018. Saat itu Kementerian Pariwisata melalui Asdep Pengembangan Wisata Alam dan Buatan bekerjasama dengan INDECON (Indonesia Ecotourism Network) dan EJEF (East Java Ecotourism Forum) telah menginisiasi pengembangan klaster destinasi ekowisata di wilayah Jawa Timur dan Bali Barat.
Kerjasama itu menghubungkan 6 kawasan konservasi yaitu: TN Bromo Tengger Semeru, TN Meru Betiri, TN Alas Purwo, TWA Kawah Ijen dan TN Baluran plus TN Bali Barat. Sebagai tindak lanjut, Asdep WAB menyelenggarakan Ecotourism Tour Operator Forum untuk memperkenalkan kluster Jawa Timur sebagai pola perjalanan ekowisata.(adv/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi