Kemenperin Siapkan Roadmap untuk Mempopulerkan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai

Kamis, 18 November 2021 – 23:15 WIB
Stasiun pengecasan daya kendaraan listrik (SPKLU) milik PLN. Foto: Dedi Sofian/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Sony Sulaksono mengatakan, saat ini pihaknya sudah membuat roadmap untuk mempopulerkan kendaraan listrik berbasis baterai.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah dengan mendorong berkembangnya ekosistem berbasis baterai di lingkup pemerintahan.

BACA JUGA: PGN Perkuat Infrastruktur dan Pasokan Gas Bumi

“Dengan adanya transisi dari kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik berbasis baterai ini, kami harapkan pada 2030 akan tercapai 3 juta kendaraan listrik berbasis baterai. Kita harap itu akan menurunkan 4,6 juta ton emisi CO2,” kata Sony di sela-sela acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Gojek & TBS secara virtual, Kamis (18/11).

Sony mengapresiasi Langkah yang dilakukan Gojek dan TBS Energi Utama melalui PT Karya Baru TBS (TBS), yang diberi nama Electrum.

BACA JUGA: Maichel Lim Ajak Masyarakat untuk Menerapkan Pola Hidup Sehat

Kolaborasi strategis tersebut direncanakan nilai investasi dalam negeri mencapai USD 1 Miliar atau Rp 17 triliun dalam lima tahun ke depan.

Menurutnya, pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang dilakukan oleh Gojek dan TBS sejalan dengan pengembangan industri nasional.

BACA JUGA: Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang di Kalbar, Pupuk Kaltim Gandeng KLHK

“Electrum menjadi kendaraan atau wahana yang akan digunakan oleh partnernya. Mudah-mudahan ini terus berkembang. Harus ditanamkan mindset bahwa kendaraan listrik ini adalah sesuatu yang berbeda, prestisius. Jadi wajar jika harganya sedikit di atas,” imbuh Sony.

Co-Founder & CEO Gojek, Kevin Aluwi mengatakan pihaknya sangat serius dalam mengadopsi kendaraan listrik untuk semua layanan ekosistem Gojek, seperti GoFood (pesan antar makanan), GoSend (pengiriman paket), dan GoRide (transportasi).

Menurutnya, adanya join venture bersama TBS ini, nantinya akan mengubah berbagai macam layanan tadi, dari kendaraan berbahan bakar minyak menjadi  kendaraan listrik.

“Buat kami, ini merupakan suatu komitmen yang sangat serius dan sangat inti dalam bisnis kami. Ini kami lakukan karena situasi polusi sudah sangat buruk. Udara yang kita hirup, kualitasnya sudah sangat rendah, dan sebagian disebabkan karena kendaraan-kendaraan yang ada di sekitar kita. Untuk kami, ini merupakan usaha untuk membantu menciptakan solusi terhadap masalah tersebut,” kata Kevin.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler