jpnn.com, SEMARANG - Sebanyak 200 pelajar Sekolah Dasar (SD) dari berbagai sekolah di Kota Semarang mengikuti tes identifikasi bakat calon atlet cabang olahraga angkat besi.
Kegiatan tes itu digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga di GOR Prof. Soegijono Fakultasi Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Jawa Tengah.
BACA JUGA: Sonny Kasiran jadi Wakil Presiden Angkat Besi ASEAN
Identifikasi bakat calon atlet angkat besi yang digelar selama tiga hari dari 28 oktober 2017 di Kota Semarang ini dilakukan Kemenpora dengan menggandeng instruktur dan pelatih dari Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Binaraga dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB PABBSI) serta bekersajama Pengprov PABBSI Jateng, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur serta FIK UNNES.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pemanduan Bakat Olahraga, Kemenpora, M. Aziz Ariyanto mengatakan untuk mencari calon atlet berbakat perlu dilakukan semenjak usia dini melalui serangkaian tes. Ini agar mengidentifikasi keberbakatannya.
BACA JUGA: Deni Sumbang Emas dari Angkat Berat
“Ada serangkaian tes yang kami berikan, diantaranya tinggi badan, tes sit dan reach, test chest ability, tes schoken, hoover 30 detik dan lainnya,” jelasnya.
Aziz menambahkan program identifikasi bakat ini juga sedang berlangsung di beberapa kota di Indonesia, khusunya cabang olahraga Atletik, Angkat Besi dan Dayung.
BACA JUGA: Eko Yuli Gagal Raih Medali Emas
“Di tahun ini, program identifikasi bakat Cabang Angkat besi di Kota Semarang ini yang kelima, sebelumnya di Tomohon, Manado, Kota Jogjakarta, Maluku Tengah dan Kota Pontianak,” tambahnya.
Selanjutnya calon atlet berbakat dibina lebih lanjut melalui klub atau Sekolah Khusus Olahraga (SKO) dan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) sehingga bisa dikembangkan dan dipantau prestasinya.
“Jumlahnya tidak bisa kami tentukan yang jelas tidak perlu banyak namun yang penting berkualitas. Oleh karena itu perlu dukungan orang tua dan kebijakan pemerintah setempat,” lanjutnya.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Bimbingan Prestasi PB. PABBSI, Alamsyah Wijaya menjelaskan tes identifikasi bakat ini dilakukan untuk mencari bibit unggul atlet angkat besi asal Semarang sebagai lapis elit yang mampu berprestasi ditingkat nasional bahkan sampai internasional.
“Tes ini sangat membantu melihat kemampuan bakat calon atlet angkat besi usia dini yang dapat dipersiapkan sebagai atlet masa depan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan IPTEK Olahraga Kemenpora, Bambang Siswanto menambahkan selain tes identifikasi bakat juga dilakukan bimbingan teknis kepada guru, pelatih, pengurus pengprov cabang olahraga angkat besiyang diikuti 20 orang.
"Bimbingan teknis ini agar guru penjas dan pelatih mampu melaksanakan item test yang digunakan untuk mengidentifikasi bakat cabang olahraga angkat besi, termasuk penggunaan alat-alat tes,” pungkas Bambang. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora: Pemerintah Provinsi Harus Perhatikan Pembinaan dan Prestasi Atlet Daerah
Redaktur & Reporter : Natalia