jpnn.com - JAKARTA - Gagalnya pelaksanaan turnamen Sunrise of Java Cup disebut-sebut karena ada campur tangan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Namun, kementerian yang dipimpin Imam Nahrawai itu membantah tudingan sebagai biang kegagalan turnamen yang digelar di Banyuwangi, Jawa Timur itu.
Menurut Staf Khusus Menpora, Khusen Yusuf, pihaknya tak melarang pelaksanaan Sunrise of Java. Menurutnya, gagalnya turnamen itu karena ada permintaan dari tokoh agama dan masyarakat di Banyuwangi.
BACA JUGA: Inilah Bola Yang Dipakai di Premier League 2015/2016
"Kami sudah memberikan rekomendasi melalui BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia, red). Apa yang terjadi di Sunrise Of Java Cup, itu murni permintaan dari tokoh masyarakat dan agama di sana, agar menghormati Ramadan dan mencegah kericuhan," katanya Khusen di kantor Kemenpora, Rabu (1/7).
Pria yang lebih akrab disapa dengan panggilan Yus itu meminta agar jangan ada fitnah ke Kemenpora terkait gagalnya pelaksanaan Sunrise of Java. Dia justru mengaku bingung karena klub peserta tetap berdatangan ke Banyuwangi meski kepolisian setempat menolak memberi izin keramaian sepekan sebelum hari H pelaksanan turnamen.
BACA JUGA: Bayern Muenchen Datangkan The New Robben
"Kami tidak menolak, kenapa difitnah, dibikin opini pemerintah yang melarang. Itu tidak benar, justru kami bertanya kenapa ada pihak lain yang melarang klub dan mengancam klub yang ingin berkompetisi di turnamen bentukan pemerintah," papar lelaki berkacamata tersebut.
Di sisi lain, Sekjen BOPI Heru Nugroho juga memastikan rekomendasinya telah sampai kepada penyelenggara turnamen. "Kalau mereka masalahnya di tokoh agama dan masyarakat yang minta tidak digelar saat Ramadan," pungkasnya.(dkk/jpnn)
BACA JUGA: Atletico Resmi Dapatkan Bomber Bidikan Milan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Liverpool Gaet Bek Timnas Inggris
Redaktur : Tim Redaksi