jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Ni'am Sholeh menilai upacara bendera HUT Kemerdekaan RI ke-76, yang dilakukan melalui luring dan daring pada Selasa (17/8), merupakan inovasi yang tepat di tengah pandemi COVID-19.
Dengan begitu, upacara HUT RI mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat di pelosok tanah air.
BACA JUGA: Cita Citata: Ini Masih di Kolam Renang kok, Jadi Boleh dong...
"Sebenarnya pelaksanaan yang seperti ini justru memperluas partisipasi masyarakat," ujar Asrorun Ni'am dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk Cerita Pengibar Bendera, Jumat (20/8).
Masyarakat dapat merasakan sakral dan khidmatnya upacara yang dimpimpin oleh Presiden Joko Widodo meski melalui virtual.
BACA JUGA: MSglow Kembali Hadirkan 2 Produk Kecantikan Berbahan Alami
Sehingga, membuat nasionalisme masyarakat yang berpartisipasi melalui luring maupun daring dapat bergelora kencang kembali ketika mengikuti acara tersebut.
"Memastikan masyarakat umum juga tetap bisa menikmati dan tetap tergugah untuk membangun negeri ini melalui partisipasi pada upacara tersebut," kata Asrorun.
BACA JUGA: Honda Punya Motor Adventure Terbaru, Harganya Menggoda
Partisipasi masyarakat terhadap upacara yang digelar secara daring pun di luar dugaan.
Presentase partisipasi masyarakat yang mengikuti upacara HUT Kemerdekaan RI ke-76 tersebut tidak kalah dibandingkan dengan partisipasi masyarakat pada tahun-tahun sebelumnya.
Bahkan, ada indikasi peringatan pada tahun ini lebih banyak partisipasi masyarakat.
Karena, ada modifikasi-modifikasi penyelenggaraan acara yang melibatkan artis dan inovasi teknologi yang membuat penyelenggaraan kegiatan ini tetap semarak.
"Pada saat yang sama dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia sekalipun tidak ketemu secara fisik," katanya.
Penyesuain kondisi pandemi pada kegiatan HUT Kemerdekaan RI juga dilakukan ketika merekrut Calon Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Sehingga, setiap anggota yang direkrut secara berjenjang melalui pemerintah daerah terkait dapat dipastikan sehat dari wabah COVID-19.
Dari mulai serangkaian karantina yang dilakukan secara ketat ketika sebelum keberangkatan hingga sampai di ibukota dilakukan secara ketat.
Seluruh anggota yang lolos harus menerapkan prokes ini secara ketat dalam setiap waktu sebagai konsekunesi terpilih menjadi Paskibraka.
Tak hanya dari sisi teknis penyelenggaraan, Kemenpora juga melakukan tambahan materi dalam pelatihan dan pendidikan bagi para Paskibraka terpilih.
"Di sini, para pemuda-pemudi itu, diberikan bekal yang sangat berharga dalam pengembangan diri mereka. Khususnya, nilai-nilai yang saat ini memang sangat dibutuhkan untuk diketahui para generasi penerus bangsa. Harapannya, dapat menjadi role model bagi lingkungan kelak, sehingga teman sekitarnya ikut terbawa perubahan yang positif," kata Asrorun.(chi/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Yessy