jpnn.com, JAKARTA - Kemenpora kembali menggeber kegiatan demi menyiapkan calon-calon orang tua berkualitas yang mampu membina tumah tangga dan bisa melahirkan calon pemimpin masa depan.
Program tersebut yaitu Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT). Kementerian yang dipimpin Menpora Zainudin Amali itu bekerja sama dengan Bidang Kepemimpinan Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia.
BACA JUGA: Pemuda, Mahasiswa, dan Buruh Berkomitmen Kawal Pembangunan IKN Sampai Tuntas
Kegiatan yang digelar di Depok 21-22 Junii 2022, itu dibuka langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni’am Sholeh.
Dengan menggelar PKPRT ini, Niam menyampaikan pentingnya orang tua mendidik anak dengan baik, terutama dalam upaya pemenuhan hak-hak tumbuh kembang anak.
BACA JUGA: Asrorun Niam: Penumbuhan Wirausaha Muda Baru akan Percepat Pewujudan Kemandirian Bangsa
Sebab, di dalam hukum perkawinan memuat hak dan kewajiban masing-masing dalam keluarga, perencanaan keluarga sebagai indikator kemampuan kesiapan berumah tangga, serta dinamika relasi psikologis laki-laki dan perempuan dalam bingkai keluarga.
Menurtnya, menikah bukan hanya persoalan berkumpulnya laki-laki dan perempuan dalam satu rumah, tetapi ada tanggung jawab dan kewajiban di dalamnya, ada peran kepemimpinan, peran kepemimpinan yang tidak hanya dimiliki laki-laki, tetapi juga oleh perempuan.
BACA JUGA: Pengin Perbanyak Konten Kepemudaan & Keolahragaan, RRI akan Berkolaborasi dengan Kemenpora
Dia melanjutkan untuk memenuhi kewajiban mengasuh anak yang tepat agar tidak terjadi stunting serta penelantaran anak, harus menjadi pengetahuan dasar bagi para pemuda.
"Karena pemuda akan menjadi pemimpin dalam keluarga dan menjadi pemimpin publik hari ini dan masa-masa selanjutnya,” papar Kordinator Bidang yang membawahi Bidang Kepemimpinan dan Kepemudaan MPP ICMI, itu.
Ketua Umum MPP ICMI Arif Satria menyampaikan pentingnya pengetahuan dan penguatan leadership bagi para pemuda. Pemuda menurut Arif harus memiliki leadership dengan modal dasar ctitical thinking, kolaboratif serta mampu berkomunikasi dengan baik.
Cara berpikir antara laki-laki dan perempuan yang telah menikah yang berbeda saja mampu menimbulkan keretakan rumah tangga, apalagi persoalan-persoalan yang mendasar lainnya.
"Oleh karena itu kita harus mendorong upaya peningkatan kompetensi para pemimpina muda ini,” pungkas Arif yang juga Rektor IPB ini.
Wakil Ketua Bidang Kepemimpinan Mustadin Taggala yang dipercayakan sebagai kordinator pelaksana kegiatan kolaborasi ICMI dengan Kemenpora ini menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum dan segenap Pengurus MPP ICMI serta Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora atas kesediaan berkolaborasi melaksanakan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan dalam Rumah Tangga (PKPRT) ini.
Dia mengatakan kegiatan yang melibatkan berbagai komponen organisasi Islam antara lain Pemuda ICMI, Organisasi Kepemudaan, Kemahasiswaan dan Kepelajaran Islam, ini tentunya belum sempurna.
Menurutnya, dibutuhkan effort yang lebih dalam memaksimalkan kemanfaatannya, kapasitas peserta juga yang terbatas di tengah tingginya animo para pemuda menjadi cermin pentingnya kegiatan ini.
"Ada 200 lebih pendaftar, yang memenuhi kriteria 113 orang dan hanya 60 orang yang bisa kita libatkan dalam kegiatan yang berlangsung 2 hari ini” papar Mustadin.(dkk/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad